Tujuh Pekan Berlalu, Ribuan Jasad Korban Topan Haiyan Belum Dikubur

Tim relawan membawa jenazah korban topan Haiyan di Filipina
Sumber :
  • REUTERS/Erik De Castro

VIVAnews - Tujuh pekan setelah amukan Topan Haiyan di Filipina bagian tengah, ribuan jenazah masih belum juga dikuburkan kendati mereka telah dimasukkan ke dalam kantong khusus. Menurut penduduk setempat, jumlahnya sekitar 1.400 jasad.

Kantor berita Australia, ABC News, Minggu 29 Desember 2013, melansir ribuan jasad yang belum dikuburkan itu dikerubungi lalat dan dibiarkan tergeletak di atas tanah berlumpur. Pemandangan seperti itu kerap terlihat di sebuah desa pertanian, San Isidro, di luar kota Tacloban.

Warga pun mulai mengeluhkan kondisi tersebut. "Bau busuk sampai membuat kami kehilangan nafsu makan. Bahkan dalam tidur pun, kami tetap harus mengenakan masker wajah," ujar seorang ibu rumah tangga, Maritess Pedrosa, yang tinggal sekitar 20 meter dari sisi jalan yang dibangun Pemerintah.

Data terakhir yang diperoleh dari Dewan Pengelolaan dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional, menyatakan Topan Haiyan telah menewaskan 6.111 orang. Selain itu, tercatat masih ada sekitar 1.779 warga lainnya yang hilang.

Sementara sekitar 4,4 juta orang kehilangan tempat tinggal, akibat bencana alam yang tercatat paling dahsyat terjadi dalam sejarah Filipina.

Namun, menurut Juru Bicara Dewan Kota, Reynaldo Balido, dia tak yakin apabila jumlah korban tewas yang dikeluarkan Pemerintah sudah termasuk dengan jasad yang ditemukan di San Isidro. Pasalnya, menurut Kepala Desa, Eutiquio Balunan, pegawai pemerintah baru ditugaskan untuk mengumpulkan jasad korban dan memindahkannya ke San Isidro pada tanggal 10 November lalu.

Padahal topan itu terjadi tanggal 8 November. Otomatis jasad tersebut sudah terekspose sinar panas matahari dan hujan selama dua hari.

Baru setelah itu, jasad lalu diidentifikasi oleh para ahli forensik. Setelah diketahui identitasnya, jasad langsung diserahkan kepada pihak kerabat. Sementara jenazah yang tidak diklaim siapa pun, langsung dikuburkan secara massal.

Lokasinya terletak sekitar tiga kilometer dari pusat kota.

"Penghitungan kami hanya berdasarkan jasad yang sudah ditandai dan diproses oleh Pemerintah Daerah," kata Balido.

Cara Naik Lift dengan Aman dan Tertib

Masa Libur

Pemrosesan jenazah pun sempat tertunda selama Natal, ujar Balunan, lantaran di periode itu, para ahli forensik masih pergi berlibur. Padahal dia berharap agar jenazah yang belum dikuburkan tidak terlalu lama didiamkan begitu saja.

"Kami tengah meminta kepada Pemerintah Kota agar segera memakamkan jenazah-jenazah itu karena anak-anak kami dan para lanjut usia mulai mengeluh sakit," imbuhnya.

Tempat itu, lanjut Balunan, mulai seperti pabrik lalat, karena hewan tersebut kerap mengerubung di sana. Saat ini, menurut seorang petugas polisi yang tidak ingin disebut namanya, kumpulan jenazah dijaga oleh delapan petugas berwajib.

Dia menyebut hal itu sengaja dilakukan, agar para jenazah tidak menjadi santapan anjing-anjing liar. (ren)

testing 2a

The quick brown fox jumps over the lazy dog

The quick brown fox jumps over the lazy dogThe quick brown fox jumps over the lazy dogThe quick brown fox jumps over the lazy dogThe quick brown fox jumps over the lazy d

img_title
VIVA.co.id
13 Juni 2025