Bom Rusia Tewaskan 33 Orang, Atlet Olimpiade Ketakutan

Ledakan bom di Rusia
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews -
The quick brown fox jumps over the lazy dog
Dua pengeboman terjadi dalam dua hari terakhir di Rusia, menewaskan 33 orang dan melukai lebih dari 60 orang lainnya. Insiden ini terjadi selang enam minggu sebelum digelarnya Olimpiade Musim Dingin di Sochi, Rusia, membuat para atlet sedikit waswas.

Cara Naik Lift dengan Aman dan Tertib

Ledakan pertama terjadi di stasiun kereta pada Minggu yang menewaskan 18 orang dan di dalam bus menewaskan 15 orang.
testing 2a


Belum ada yang mengaku bertanggungjawab atas ledakan di Volgograd pada 29 dan 30 Desember lalu. Namun ledakan ini terjadi beberapa bulan setelah pemimpin separatis Chechen berjanji akan menebar teror untuk mengacaukan perhelatan Olimpiade Sochi.


Hal ini tidak ayal membuat beberapa atlet ketakutan. Salah satunya peraih dua kali medali emas di bidang snowboard Seth Wesscot dari Amerika Serikat yang mengaku tidak akan menghadiri upacara pembukaan jika terpilih mewakili negaranya.


"Jelas hal ini membuat saya khawatir. Saya mencoba tidak pesimistis. Tapi ini adalah negara yang memiliki banyak sekali pertikaian di dalam negeri yang bermanifestasi menjadi pertempuran sesungguhnya," kata Wesscot, dilansir
USA Today
, 30 Desember 2013.


Wescott, 37, mengatakan penyerangan menjelang Olimpiade bukan soal olahraga, melainkan politik dan pelanggaran HAM. "Sepertinya banyak hal negatif soal ajang ini. Hal ini tidak menguntungkan, karena seharusnya ini jadi perayaan global," kata Wesscot.

 

Sementara itu, Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach mengaku yakin Rusia bisa menjaga keamanan dan menjamin pertandingan di Sochi berjalan lancar.


Usai insiden kemarin, Rusia menggelar Operasi Antiteror Angin Puyuh di kota Volgograd, selatan Rusia.
Reuters
, 30 Desember 2013, melansir lebih dari 4.000 polisi dan tentara dikerahkan dalam operasi antiteror di Provinsi Volgograd itu.


Petugas tambahan juga diturunkan ke berbagai stasiun kereta api dan bandara di seluruh penjuru Rusia. Mereka memeriksa dokumen dan mencari orang-orang yang mencurigakan. Kantor berita Itar Tass mengatakan, aparat keamanan Rusia fokus pada pekerja migran. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya