Khotbah Sambil Naik Hoverboard, Pastor Dipecat
Rabu, 30 Desember 2015 - 16:37 WIB
Sumber :
- techcrunch.com
VIVA.co.id
- Seorang Pastor terpaksa dipecat dan kehilangan pekerjaannya karena mengunakan Hoverboard
saat memberikan khotbah Natal.
Hoverboard
adalah sejenis papan beroda yang kini sedang digandrungi banyak orang.
Dikutip dari laman Metro, Rabu, 30 Desember 2015, Pastor tersebut berusaha untuk menarik perhatian anak-anak agar memperhatikan khotbahnya. Itu sebabnya ia menggunakan Hoverboard sebagai daya tarik. Upayanya tersebut berhasil menarik perhatian anak-anak dan jemaat lainnya di dalam gereja. Orang-orang mulai bertepuk tangan dan tertawa ketika sang Pastor menggunakan benda tersebut
Namun sayang, pihak Gereja Our Lady of Miraculous Medal di Filipina tidak menyukai perbuatannya tersebut. Keuskupan San Pablo mengatakan cara Pastor itu adalah pelanggaran terhadap 'bentuk tertinggi ibadah'.
"Pastor mengatakan bahwa pemecatan ini merupakan peringatan bagi dirinya. Ia kini belajar bahwa perbuatannya tersebut tidak benar dan ia berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Ia akan keluar dari paroki dan akan menghabiskan beberapa waktu untuk merenungkan peristiwa terakhir ini. Dia ingin meminta maaf atas apa yang terjadi," demikian tertulis pada akun Facebook Keuskupan San Pablo.
Dikutip dari laman Metro, Rabu, 30 Desember 2015, Pastor tersebut berusaha untuk menarik perhatian anak-anak agar memperhatikan khotbahnya. Itu sebabnya ia menggunakan Hoverboard sebagai daya tarik. Upayanya tersebut berhasil menarik perhatian anak-anak dan jemaat lainnya di dalam gereja. Orang-orang mulai bertepuk tangan dan tertawa ketika sang Pastor menggunakan benda tersebut
Namun sayang, pihak Gereja Our Lady of Miraculous Medal di Filipina tidak menyukai perbuatannya tersebut. Keuskupan San Pablo mengatakan cara Pastor itu adalah pelanggaran terhadap 'bentuk tertinggi ibadah'.
"Pastor mengatakan bahwa pemecatan ini merupakan peringatan bagi dirinya. Ia kini belajar bahwa perbuatannya tersebut tidak benar dan ia berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Ia akan keluar dari paroki dan akan menghabiskan beberapa waktu untuk merenungkan peristiwa terakhir ini. Dia ingin meminta maaf atas apa yang terjadi," demikian tertulis pada akun Facebook Keuskupan San Pablo.

WNI Disandera, Pemerintah Dinilai Gagal Jaga Kedaulatan
Berbagai cara ditempuh mulai dari cara diplomatis hingga pragmatis.
VIVA.co.id
8 Agustus 2016