Kroasia Edarkan Buku Cerita Anak soal Keluarga LGBT
- VIVA/spectrum.com
VIVA – Pertama kali, Kroasia memperbolehkan penyebaran buku cerita anak yang bertema soal keluarga dengan orangtua sesama jenis atau dari LGBT. Zrinka Znidardic, seorang ibu mengaku sudah mulai memperkenalkan buku cerita kepada anaknya yang baru berusia 2 tahun sebagaimana dilansir BBC.
"Anak saya menganggap itu menarik karena sudah terbiasa dengan itu," kata Znidardic.
Buku cerita anak itu diberi judul Rainbow Family 'Keluarga Pelangi'. Secara umum, cetakan dan jenis huruf yang digunakan sama seperti buku-buku anak lainnya yang dicetak penuh warna dengan banyak gambar. Di buku tersebut ditunjukkan keluarga dengan orang tua baik lelaki-lelaki maupun perempuan-perempuan.
Diketahui bahwa Kroasia memang belum melegalkan pernikahan sesama jenis. Namun, negara itu memperbolehkan hidup bersama pasangan sesama jenis dalam ikatan hukum yang diatur melalui Life Partnership Act.
Zrinka Znidardic diketahui memiliki pasangan sejenis dan hidup dalam ikatan itu sejak 2014. Oleh karena itu, buku Rainbow Family menurutnya sangat merefleksikan keluarganya saat ini.
Meski demikian, isu pernikahan sesama jenis masih ditentang di Kroasia. Terlebih oleh kalangan Katolik di negara tersebut. Sejak lima tahun terakhir, isu itu menjadi hal pro dan kontra alot di Kroasia.
Pihak penerbit buku Rainbow Family mengatakan, awalnya mereka hanya mencetak 500 eksemplar buku itu untuk komunitas sendiri. Namun, belakangan permintaan meningkat seiring makin diterimanya komunitas LGBT dan relasi hidup bersama di negara tersebut.
"Setelah kami publikasikan malah makin banyak permintaan. Orang tua di luar sana mengatakan 'kami tidak LGBT, namun kami ingin mendidik dan menunjukkan anak kami kondisi ini sekaligus mengajarkan soal kesetaraan, kesamaan, dan keberagaman’, itu kata mereka ," kata Direktur Penerbit Rainbow Family, Daniel Martinovic.
Richard Lee Tanya ke Para Gay: Saya Gak Ngerti, Enaknya di Mana Sih?
Jason datang bersama istri dan menceritakan perjalanan hidupnya yang pernah menjadi pelaku LGBT. Hingga akhirnya, Richard Lee mengajukan pertanyaan yang buatnya penasaran
