Pembuang Jasad Bersimbah Darah di Pasar Minggu Juga Rampas Mobil Korban Sopir Taksi Online
- Pixabay.
Jakarta - Motif pembunuh sopir taksi online berinisial MSD yang jasadnya dibuang di kawasan Komplek Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, terkuak.
Usut punya usut, pelaku nekat melakukan hal itu untuk menggondol mobil milik korban. Adapun hal ini diungkap oleh Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pasar Minggu, Ajun Komisaris Polisi Sofyan Suri.
"Pembunuhan, pembunuhan itu. Nyuri, ngambil mobil, mobilnya diambil. Orangnya dibunuh," ujar dia kepada wartawan, Jumat 15 September.
Namun, kasus itu kini dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. Maka dari itu, Sofyan mengaku tidak bisa berkata lebih jauh karena bukan wewenang pihaknya lagi.
"Kan pencurian dengan kekerasan tuh kalau sampai meninggal kan ada tuh 365 pasalnya. Itu kalau sampai meninggal, pencurian dengan kekerasan tapi mengakibatkan meninggal si korbannya," katanya.
Sebelumnya diberitakan, pembuang jasad seorang pria bersimbah darah di Jalan Kompleks Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ditangkap polisi. Hal itu diungkap Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pasar Minggu, Ajun Komisaris Polisi Sofyan Suri.
"Sudah ketangkap ya pelakunya," kata dia kepada wartawan, Jumat 15 September 2023.
Untuk diketahui, jasad seorang pria ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Kompleks Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Selasa, 15 Agustus 2023, pukul 02.55 WIB.Â
"Laporan warga adanya seorang laki-laki tergeletak dengan kondisi luka berdarah di pinggir jalan, diduga sudah meninggal dunia," kata Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Rusit Malaka dalam keterangannya, Selasa, 15 Agustus 2023.
Rusit mengatakan, jasad pria berinisial MSD itu mulanya ditemukan seorang warga. Saat itu, warga tersebut melihat sopir turun dari mobil dan membuang sesuatu di pinggir jalan.
"Saksi melihat sopir turun dari mobil lalu seperti membuang sesuatu di pinggir jalan. Selanjutnya mobil langsung kabur ke luar Jalan Raya Ragunan," katanya.
Motif Titus Tusuk Okta hingga Tewas di Indekos Tegal, Sakit Hati dan Kurang Puas 'Layanan' Korban
Sumiati alias Okta (25), penghuni indekos di Jalan Brantas Kelurahan Mintaregen Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal, Jawa Tengah, tewas di depan gerbang rumah kosnya.
