Warga Main Hakim Sendiri ke Bos Mobil Rental di Sukolilo, Ini Dugaan Pemicunya
- Tangkapan Layar
Jakarta – Dosen Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Nuruddin Lazuardi menilai ada rasa ketidakpuasan masyarakat kepada penegakan hukum. Perasaan itu disebut menjadi salah satu alasan pemicu pengeroyokan yang menewaskan pengusaha rental mobil berinisial BH di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah. Ia juga menjelaskan bahwa aksi kekerasan dalam proses main hakim sendiri bisa ditimbulkan dari bermacam hal.
“Ada berbagai variabel yang melekat dalam proses main hakim sendiri, salah satunya adalah ketidakpuasan terhadap tekanan situasi apakah itu ekonomi, politik maupun hukum. Apa yang terlihat di Sukolilo bisa dikatakan, bahwa mereka sudah apatis terhadap hukum, mereka bagaimana sudah tidak puas dengan situasi saat ini,” ujar Nuruddin kepada wartawan, Rabu, 12 Juni 2024.
7 Fakta Tragis Bos Rental Mobil di Pati yang Tewas Gegara Dikira Maling
- X Wisata Djogja
Aksi kekerasan terhadap pemilik rental itu bermula ketika BH (bos rental) dan tiga orang lainnya SH (28), KB (54) serta AS (37) mencari mobil rental yang hilang.
Berdasarkan penelusuran GPS yang mereka lakukan, mobil itu ada di wilayah Sukolilo. Mereka lantas berangkat ke lokasi untuk mencari keberadaan mobil tersebut dan tiba di Sukolilo pada Kamis, 6 Juni 2024 sekitar pukul 13.00 WIB dan menemukan mobil yang dicari.
Rombongan rental itu berupaya mengambil mobil dengan kunci cadangan. Nahas, warga yang tengah melintas dan melihatnya mengira BH dan ketiga orang lainnya adalah maling.
Warga lalu berteriak hingga masa berdatangan. Akibatnya keempat orang itu diamuk massa hingga babak belur. Selain itu, mobil yang dikendarai keempatnya dari Jakarta ke Pati, juga habis dibakar massa.
Nuruddin juga menyoroti lambannya aparat kepolisian dan pemerintah membenahi wilayah Sukolilo yang disebut sebagai wilayah yang selama ini dikenal sebagai ‘sarang kejahatan’.
“Saya berani mengatakan bahwa ini sudah masuk konsep kekerasan kultural jika mengutip sosiolog Jerman Johan Goltung. Coba lihat ada satu video tiktoker yang mengatakan 'Ini Sukolilo bos, jangan main-main',” jelas dia.
Menurut Nuruddin, jika Sukolilo dikatakan sebagai sebuah kampung sindikat, itu bukan sesuatu yang terjadi tiba-tiba. “Sukolilo disebut sebagai sebuah kampung sindikat kejahatan itu kan melalui suatu proses. Suatu proses di mana ada keluhan masyarakat, ada banyak stigma-stigma yang dimunculkan oleh publik terhadap area itu,” katanya.