Polisi Sebut Ada Cekcok Terjadi Sebelum Mahasiswa UKI Tewas Diduga Dikeroyok
- Antara
Jakarta, VIVA – Polisi menyatakan ada momen percekcokan yang terjadi sebelum mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Walewangko tewas usai diduga dikeroyok. Cekcok itu dipicu karena adanya ketersinggungan.
"Kesalahpahaman dan atau ketersinggungan. Cekcok mulut," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Rabu, 19 Maret 2025.
Nicolas belum menjelaskan lebih lanjut duduk perkara cekcok itu terjadi. Sebab, saat ini pihaknya masih mendalami kasus tewasnya Kenzha serta memeriksa para saksi.
"Nanti saja jawabannya setelah penyelidikan sudah rampung semua," ucap dia.
Di sisi lain, dia menyebut akan segera melakukan gelar perkara terkait kasus tewasnya Kenzha. Saat ini pihak kepolisian masih menunggu hasil digital forensik terkait CCTV dan menunggu hasil autopsi terhadap jenazah korban.
"Gelar perkara menunggu setelah alat bukti semuanya sudah terkumpul. Hasil autopsi, hasil labfor (laboratorium forensik), hasil pemeriksaan para saksi, hasil pemeriksaan ahli dan setelah dilakukan prarekonstruksi," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, polisi mengungkap sempat ada pesta minuman keras atau miras, sebelum mahasiswa Fisipol Universitas Kristen Indonesia atau UKI, Kenzha Erzha Walewangko (22), tewas diduga dikeroyok.
Hal itu diketahui dari keterangan saksi yang diperiksa polisi. Menurut keterangan saksi atas nama EFW, pesta miras terjadi pada hari Selasa, 4 Maret 2025, sekira pukul 16.30 WIB.
"Meminum minuman beralkohol jenis arak Bali bersama dengan ketiga-temannya yaitu A dan H," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, Jumat, 7 Maret 2025.
Penjelasan Pihak UKI
Sementara itu, pihak UKI menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan pihak berwenang dalam mengungkap fakta sebenarnya.
“Sehubungan dengan peristiwa yang menimpa saudara Kenzha Ezra Walewangko, mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga, teman, dan seluruh civitas akademika UKI. Kami turut berduka atas kehilangan ini,” tulis pernyataan resmi Humas UKI.
Lebih lanjut, UKI mengimbau agar publik menunggu hasil investigasi resmi dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. “Saat ini, peristiwa ini tengah dalam proses investigasi oleh pihak berwenang. Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak untuk menghormati proses hukum yang sedang berlangsung dan tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi oleh pihak yang berwajib,” tambah pernyataan tersebut.