Kebijakan WFH, Sampah di Jakarta Berkurang 620 Ton Per Hari

Ilustrasi truk sampah.
Sumber :
  • ANTARA/Risky Andrianto

VIVA – Sampah yang dikumpulkan Pemprov DKI Jakarta mengalami pengurangan tonase sebanyak 620 ton per hari sejak kebijakan work from home (WFH) diterapkan sebagai strategi menekan penularan virus corona.

Dana APBD DKI Jakarta Berpotensi Turun, Ketua DPRD Ungkap Penyebabnya

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI, Andono Warih, ada penurunan signifikan pengiriman sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

"Terjadi penurunan tonase atau berat sampah sebesar rata-rata 620 ton per hari," ujar Andono di Jakarta, Kamis, 9 April 2020.

Mendagri Dorong Peran Aktif Pemda Sukseskan Program PSEL

Andono menyampaikan, penurunan tonase sampah, utamanya terjadi di area komersial seperti hotel, mal, restoran, perkantoran, juga tempat wisata. Penurunan tonase tercatat terjadi pada 16 hingga 31 Maret 2020 atau masa awal WFH diterapkan.

"Jika dibandingkan dengan data rata-rata harian pada periode 1 hingga 15 Maret 2020, atau sebelum Gubernur Anies Baswedan mengumumkan kebijakan WFH, terdapat penurunan yang cukup signifikan di dua pekan terakhir Maret," ujar Andono.

Telkom Dukung Pengelolaan Sampah Desa Cijaura Bandung Lewat Greenhouse & Tempat Sampah Organik

Andono juga mengemukakan, kebijakan WFH, mengurangi aktivitas masyarakat di luar rumah secara signifikan. Mulai Jumat esok, 10 April 2020, kebijakan diperketat lagi dengan diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Penurunan aktivitas masyarakat berdampak terhadap berkurangnya timbunan sampah. Kebijakan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah membuat sampah berkurang," ujar Andono.

Spanduk penolakan warga Palmerah terhadap pembuatan TPS

Warga Palmerah Tolak Pembuatan TPS karena Timbulkan Bau, Pemprov Merespons

Warga di Rukun Warga (RW) 03, Palmerah, Jakarta Barat, menolak rencana pembuatan tempat pembuangan sampah (TPS).

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2025