Aksi BEM UI Minta Kejelasan Kasus Akseyna yang 7 Tahun Tak Terungkap

Aksi BEM UI tuntut penyelesaian kasus tewasnya Akseyna
Sumber :
  • VIVA / Ridwan Putra (Depok)

VIVA – Lama tak kunjung ada penyelesaian, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menuntut adanya kejelasan kasus kematian Akseyna Ahad Dori. 

Tuntutan itu disampaikan oleh BEM UI dengan menggelar aksi damai tabur bunga dan doa bersama di sekitar Danau Kenanga UI, tempat Akseyna meregang nyawa pada 2015 silam. 

"Ini adalah bentuk solidaritas kami sebagai mahasiswa UI kepada kakak kita Akseyna yang wafat pada bulan Maret 2015 silam," kata Ketua BEM UI, Bayu Satria Utomo, Selasa 29 Maret 2022. 

Aksi BEM UI tuntut penyelesaian kasus tewasnya Akseyna

Photo :
  • VIVA / Ridwan Putra (Depok)

Bayu berharap, dengan dilakukannya aksi damai tersebut kasus kematian Akseyna tidak lantas dilupakan begitu saja dan para pihak terutama aparat kepolisan dapat segera mengungkap pembunuhnya. 

"Agar kasusnya dapat diusut secara cepat dan doa bersama juga dilakukan untuk mengirim doa kepada almarhum," kata Bayu. 

Bayu mengatakan, aksi perdana yang dilakukan oleh BEM UI dan aliansi BEM se-UI ini dilakukan sebagai bentuk kekesalan atas lambannya penyelesaian kasus kematian Akseyna. 

"Kapolres Depok sudah berganti sebanyak 5 kali dan Kapolsek Beji 7 kali, tapi kenapa tak ada satupun yang berhasil mengungkap pelaku pembunuh Akseyna," kata Bayu. 

Ribuan Mahasiswa Baru Ikuti Founder’s 5K Run, Kampanyekan Setop Bullying

Sebagai informasi, Akseyna Ahad Dori, Mahasiswa jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI ditemukan mengambang di Danau Kenanga, Universitas Indonesia pada 26 Maret 2015. 

Akseyna ditemukan mengambang 1 meter dari tepi danau yang memiliki kedalaman 1,5 meter. Dari dalam tas yang digendong Akseyna ditemukan beberapa batu dan juga luka lebam pada tubuh. 

PKB Dukung RK-Suswono, Fakta Mahasiswa Baru Lulus Tewas hingga Jessica Wongso Bebas Bersyarat

Juru bicara Kepolisian Resor Depok Inspektur Dua Bagus Suwardi saat itu mengatakan, kematian Akseyna merupakan kejadian bunuh diri. "Berdasarkan bukti kemungkinan bunuh diri," kata Bagus, 8 April 2015. 

Namun, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya saat itu, Komisaris Besar Khrisna Murti, menyebut kematian Akseyna tidak wajar. "Agak aneh jika dia bunuh diri," katanya, Kamis, 4 Juni 2015. 

Pemkab Serang Gandeng Mahasiswa UGM Kembangkan Wisata Religi Syekh Nawawi Al-Bantani

Kasus ini pun sampai dengan hari ini masih menjadi pertanyaan publik, karena banyak kejanggalan apabila Akseyna dinyatakan meninggal akibat bunuh diri, sementara jika dibunuh, tersangkanya belum juga ditemukan padahal sudah berlalu selama 7 tahun silam.

Presiden AS Donald Trump saat pidato di Kongres

Trump Akan Tutup Departemen Pendidikan, Jutaan Mahasiswa di AS Terancam Gagal Kuliah

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, diperkirakan akan mengeluarkan perintah eksekutif yang ditujukan untuk menghapus Departemen Pendidikan AS.

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2025