Saksi Robohnya Tembok MTsN 19: Air Bah Pecahkan Kaca, Seperti Gempa

Tembok MTsN 19 Pondok Labu roboh akibat diterjang banjir
Sumber :
  • Damkar DKI

VIVA Metro - Sebanyak tiga orang siswa MTsN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan, meninggal dunia akibat tertimpa tembok pembatas sekolah. Tembok tersebut roboh usai diterjang banjir akibat hujan deras sejak Kamis, 6 Oktober 2022 siang.

Rekrutmen BUMN, Gaji Teddy usai Naik Pangkat Letkol hingga Tersangka Pertamina Dihukum Mati

Tak Tahu Kapan Hujan Turun

Sri Yatini (49), Pramubakti MTsN 19 mengatakan dirinya tidak mengetahui kapan pastinya hujan turun. Namun, ia mengatakan sempat berdiri di sudut sekolah untuk memantau anak-anak yang tengah bermain hujan.

Terpopuler: Viral Anak Deddy Corbuzier Dihujat Netizen hingga Warung Madura di Bekasi Tetap Buka Meski Dilanda Banjir

Banjir menggenangi MTsn 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan

Photo :
  • Damkar DKI

Tidak Menyangka Peristiwa Nahas Itu Terjadi

Terpopuler: Jakarta hingga Lapas Cikarang Dikepung Banjir, Harga Emas Tembus Rekor

Menurutnya, satu minggu sebelumnya sempat terjadi hujan deras yang menyebabkan MTsN 19 banjir. Ia pun tidak menyangka bahwa banjir kali ini akan menjadi peristiwa nahas dan menelan korban jiwa.

"Di sudut sekolah saya berdiri supaya mantau anak-anak agar tidak berenang. Sebab, satu minggu sebelumnya sekolah kami juga banjir dan sekarang lagi dan memakan korban," ujar Sri kepada wartawan di lokasi.

Baca juga: Detik-detik Tembok MTsN 19 Roboh Menimpa Siswa Hingga Tewas

Anak-anak Berenang

Saat hujan tambah deras, Sri melihat anak-anak mulai keluar ke sudut kiri lapangan. Saat itu, anak-anak mulai terlihat berenang sebab ketinggian air banjir sudah mencapai 30 centimeter atau setinggi lutut orang dewasa.

Tembok gedung MTsN 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan roboh diterjang banjir.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Yeni Lestari

Kata Sri, para wali kelas, guru piket, hingga beberapa pramubakti lain sempat melarang anak-anak untuk berenang di sekitar lapangan.

"Kami pantau enggak ada masalah, anak-anak berenang tapi sudah dilarang guru, karyawan, guru piket sudah larang keras. Begitu guru piket bilang anak-anak jangan berenang, saya tinggal ke ruang TU (tata usaha) karena saya menyelamatkan barang di TU. Itu air baru sedengkul (lutut)," katanya.

Air Bah Menghantam

Saat Sri sedang menyelamatkan barang-barang berupa sepatu hingga tisu di ruang TU, tiba-tiba luapan menyerupai air bah menghantam kaca hingga pecah. Sri merasa di bagian bawah kakinya seperti terjadi gempa.

"Setelah saya selamatkan sepatu, tissue, begitu juga air bah langsung datang gitu kemudian kaca pecah dan seperti di bawah kaki itu seperti terjadi gempa. Saya enggak tahu di belakang itu tembok sudah roboh," kata Sri.

Banjir menggenangi MTsn 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan

Photo :
  • Ist

Para Guru Teriak “Allahu Akbar”

Sri sempat terguncang akibat peristiwa tersebut. Sebab, suara retakan kaca yang terdengar seperti layaknya suara gempa. Sayup-sayup terdengar suara para guru yang mengucapkan "Allahu Akbar" sambil berupaya menyelamatkan diri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya