Simpang Santa Arah Tendean Dibuka Lagi Buntut Macet Parah yang Buat Pengendara Geram
- VIVA/Foe Peace
VIVA Metro – Buntut kemacetan yang ditimbulkan karena penutupan di persimpangan Lampu Merah Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, barier beton yang dipakai menutup u-turn di sana dibuka lagi.
Petugas dari kepolisian dan Dinas Perhubungan menggulingkan barier beton itu bersama-sama. Barier beton dibuka sejak pukul 17.35 WIB. Salah seorang anggota polisi di lokasi yang tidak ingin disebut namanya mengatakan barier dibuka lagi karena kemacetan belum terpecahkan.
"Kita buka lagi jalur yang dari arah Wijaya ke arah Tendean karena dari beberapa hari kemarin kita rekayasa ternyata belum bisa memecahkan kemacetan, akhirnya kita akan coba buka lagi sampai menunggu petunjuk ataupun hasil koordinasi dari instansi terkait seperti Dishub, PU dan masyarakat sekitar, itu yang terpenting," kata dia kepada wartawan, Senin 17 April 2023.
Buntut penutupan di sana, imbasnya pun kemana-mana. Macet terjadi di Tendean, hingga ke Bangka. Juga di Senopati hingga SCBD. Tim VIVA yang coba ke lokasi penutupan u-turn bahkan harus berjalan kaki karena kemacetan yang ditimbulkan kemana-mana. Buntut kemacetan ini, pengendara motor juga jadi bar-bar berbondong melintas lewat trotoar di Jalan Wolter Monginsidi tanpa peduli ada pejalan kaki.
Sebelumnya, kemacetan di lampu merah Santa atau persimpangan Jalan Wijaya 1, Jalan Wolter Monginsidi, dan Jalan Suryo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan masih terjadi hingga Jumat 14 April 2023 siang ini. Sejumlah pengendara pun mengeluhkan kemacetan pada Jumat ini.
Diketahui penyebab kemacetan di persimpangan Lampu Merah Santa itu terjadi akibat adanya penutupan jalan tersebut. Yang semestinya dari lampu merah Jalan Wijaya 1 bisa langsung menuju Jalan Kapten Tendean kini para pengendara diarahkan melalui Jalan Suryo terlebih dahulu.
Salah satu pengendara pun turut menyuarakan peristiwa pagi hingga siang ini di Jalan Wijaya I itu.
Gedung Putih: Shutdown Pemerintah Rugikan Rp 248 Triliun per Pekan
Shutdown atau penutupan pemerintahan Amerika Serikat berpotensi menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran.
