Massa Geruduk Kapel di Cinere, Begini Penjelasan Polisi

Massa geruduk Kapel di Cinere.
Sumber :
  • Galih Purnama/VIVA.

Depok – Sejumlah massa mendatangi bangunan kapel yang berada di salah satu ruko di Jalan Bukit Cinere Raya Rt 12/03, Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Depok. Massa datang pagi tadi sekitar pukul 07.30 WIB.

Penampakan Pratu TB Prajurit TNI Penembak Warga hingga Tewas di Jayapura

Pengurus kapel, Arif Syamsul mengatakan puluhan orang yang mendatangi kapel hanya menggedor gerbang dan mem-foto kapel yang baru ada sekitar dua bulan lalu.

“Jadi jam 07.00 WIB mereka ada kumpul-kumpul, ada 50 orang pakai sorban dan lain sebagainya. Mereka mendatangi kapel kami, sempat menggedor-gedor, teriak-teriak. Habis itu mereka bubar,” katanya, Sabtu, 16 September 2023.

Prajurit TNI Tembak Mati Warga di Entrop Papua

Dijelaskan, kapel tersebut merupakan pindahan dari Cinere Bellevue. Namun karena kontrak di Cinere Bellevue habis, kemudian kapel pindah ke ruko yang ada di Kelurahan Gandul. Dia menuturkan, saat minta izin melakukan peribadatan sempat dipersulit oleh lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) setempat.

“Kami itu pindahan dari Cinere yang di Pangkalan Jati. Karena kontrak habis, kita pindah ke daerah Gandul. Kita selalu sewa ruko yang mana menurut UU untuk membuat kapel tidak perlu (izin), tapi kita bahasanya kulonuwun ke RT/RW, kelurahan, kecamatan,” ujarnya.

Pengakuan Mengejutkan Bocah yang Bawa Pulang Jam Tangan Richard Mille Rp11 M Milik Sahroni

Ilustrasi polisi hadang massa yang ingin bentrok.

Photo :
  • Fajar GM - VIVA.co.id

Dikatakan, anggota LPM Gandul mengajukan syarat berupa pengumpulan 60 tanda tangan dan KTP dari warga setempat agar ibadah di kapel bisa dilaksanakan. Arif pun bisa mengumpulkan hingga 80 tanda tangan dari warga sekitar kapel

“Tapi mereka masih mempersulit,” tukasnya.

Pada pekan lalu, pihaknya baru bisa melaksanakan ibadah namun dengan diberi pengamanan oleh pihak kepolisian dan TNI. Ketika ibadah selesai, pihak LPM Gandul kembali mengajukan syarat baru terkait izin beribadah. Mereka meminta adanya restu dari Wali Kota Depok agar ibadah di kapel daerah Gandul bisa digelar.

“Jadi mereka mempersulit lagi kami disuruh restu dulu dari Wali Kota. Mereka minta ditiadakan dulu ibadah selama dua kali minggu,” tegasnya.

Arif menuturkan, ketika massa datang pagi tadi memang tidak ada jemaat di kapel. Pengurus kapel kemudian memutuskan tidak menggelar ibadah secara fisik pada Minggu (17/9).

“Akhirnya kita ibadah streaming sampai kita mau ajukan ke Wali Kota,” tukasnya.

Terpisah, Kapolres Metro Depok Kombes Pol Ahmad Fuady mengatakan, massa yang datang ke kapel tadi pagi adalah Ketua LPM  Gandul dan jamaah yang ikut kajian subuh di masjid dekat lokasi Kapel. Massa datang untuk menyampaikan penolakan adanya Kapel tersebut.

Ilustrasi aksi massa.

Photo :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

“Dan saat didatangi tidak ada kegiatan ibadah di Kapel tersebut. Setelah mendatangi lokasi para warga meninggalkan lokasi dan sama sekali tidak ada tindak kekerasan,” kata Kapolres.

Polisi juga memberikan pengamanan pada jemaat Kapel ketika melakukan ibadah pekan lalu. ibadah berjalan lancar tanpa gangguan. Polres Metro Depok berkomitmen untuk menjamin keamanan dan kelancaran pelaksanaan ibadah semua pemeluk agama yang ada di Depok.

“Pada saat minggu lalu menjalankan ibadah di Kapel, Polres Metro Depok memberikan jaminan keamanan pada para jemaat gereja dalam menjalankan ibadah. Tidak ada terjadi gangguan selama pelaksanaan ibadah. Semua berlangsung dengan aman dan kondusif,” pungkasnya.

Pendinginan di lokasi kebakaran yang melanda food court di Fatmawati

Freezer Meledak, Foodcourt Fatmawati Ludes Terbakar! 10 Stand Hangus, Kerugian Rp1,2 Miliar

Kebakaran hebat melanda deretan foodcourt di kawasan Jalan RS Fatmawati Raya No.25, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu malam, 7 September 2025.

img_title
VIVA.co.id
8 September 2025