Cerita Suryono Warga Kemayoran Gempol Tak Sempat Selamatkan Barang saat Kebakaran

Kebakaran di Kemayoran menghanguskan ratusan rumah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA — Kawasan padat penduduk di Jalan Kemayoran Gempol, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, dilanda kebakaran hebat pada Selasa dini hari, 21 Januari 2025. Kebakaran yang terjadi di tengah malam itu menghancurkan ratusan rumah dan memaksa hampir 2.000 warga mengungsi.

Mobil Super Langka Ini Meledak hingga Ludes Terbakar, Penyebab Masih Misterius

Di lokasi menunjukkan kondisi yang memilukan. Rumah-rumah yang sebelumnya berdiri rapat kini hanya tersisa puing-puing. Petugas pemadam kebakaran masih berjaga-jaga di lokasi kejadian, sementara sejumlah warga terlihat mencari barang-barang yang mungkin masih tersisa di antara reruntuhan rumah mereka.

Suryono (45), salah satu warga yang rumahnya habis terbakar, mengaku tak sempat menyelamatkan barang-barangnya saat api mulai membesar. 

Restoran Ayam Bakar di Tangerang Terbakar, 6 Orang Jadi Korban

“Saya lagi tidur, tiba-tiba dengar orang teriak kebakaran. Api sudah besar, saya panik. Langsung saya suruh keluarga keluar semua,” ujarnya dengan suara bergetar.

Kebakaran permukiman padat penduduk di Kemayoran Gempol

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito
Tempat Hiburan Malam di Area Hotel Danau Toba Medan Terbakar

Meski kehilangan hampir seluruh harta bendanya, Suryono bersyukur keluarganya selamat. “Tinggal baju ini aja yang saya pakai sekarang. Alhamdulillah, surat-surat penting masih bisa saya bawa,” tambahnya.

Menurut laporan, kebakaran ini melanda 11 RT di kawasan permukiman padat tersebut. Sebanyak 543 bangunan hangus terbakar, menyebabkan 607 kepala keluarga atau sekitar 1.797 jiwa harus mengungsi. 

Proses pemadaman berlangsung lama, dimulai pukul 00.45 WIB dan baru berhasil dituntaskan sekitar pukul 06.00 WIB.

Kondisi permukiman yang rapat dengan bahan bangunan yang mudah terbakar diduga menjadi penyebab cepatnya api menjalar. Meski begitu, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwenang.

Para pengungsi kini menghadapi kondisi sulit di lokasi penampungan sementara. Mereka membutuhkan bantuan seperti makanan, pakaian, dan perlengkapan tidur. Sejumlah lembaga sosial dan pemerintah daerah mulai menyalurkan bantuan, namun jumlahnya masih jauh dari mencukupi.

“Posko bantuan sudah didirikan, tapi kebutuhannya besar. Kami butuh dukungan lebih banyak, terutama bagi anak-anak dan lansia,” ujar seorang petugas di lokasi pengungsian.

Kebakaran di permukiman padat seperti ini bukanlah yang pertama terjadi di Jakarta. Faktor seperti instalasi listrik yang tidak aman, kepadatan bangunan, dan kurangnya fasilitas pemadam kebakaran di tingkat lokal menjadi perhatian utama.

Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah preventif untuk mengurangi risiko kebakaran di masa depan, termasuk edukasi kepada warga tentang langkah-langkah keselamatan dan perbaikan infrastruktur di kawasan padat penduduk.

Tragedi ini menjadi pengingat betapa rentannya permukiman padat terhadap bencana kebakaran. Tidak hanya kerugian materi, warga juga kehilangan tempat tinggal, keamanan, dan rasa nyaman mereka. Dukungan semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, sangat dibutuhkan untuk membantu para korban bangkit kembali dari bencana ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya