Dinamika Atmosfer Belum Stabil, BPBD Jakarta Ingatkan Masyarakat Waspada Potensi Hujan Lebat
- Istimewa
Jakarta, VIVA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta terus melanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang kini telah memasuki hari kesembilan.
Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan sekaligus Juru Bicara OMC Jakarta 2025, Michael Sitanggang, mengatakan hingga hari kesembilan ini pelaksanaan OMC ini tidak terjadi bencana hidrometeorologi yang signifikan.
“OMC hingga hari ini telah berhasil melakukan total 23 sorti, dengan penggunaan bahan semai higroskopis mencapai 18,4 ton dan akumulasi waktu terbang 47 jam 16 menit,” ujar Michael dalam keterangan tertulis, Rabu, 19 Maret 2025.
Alat Untuk Modifikasi Cuaca
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
Michael mengimbau kepada masyarakat untuk tetap bersiaga perihal adanya potensi hujan lebat yang diprediksi meningkat.
“Melihat curah hujan dini hari nanti masih terpantau tinggi, kami menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi hujan yang dapat meningkat pada esok hari,” kata Michael.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Budi Harsoyo, menjelaskan Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini berada di fase 3 (Maritime Continent) dengan pergerakan melewati wilayah Jawa bagian barat.
Mengutip dari website BMKG, Madden Julian Oscillation (MJO) merupakan suatu gelombang atau osilasi non seasonal yang terjadi di lapisan troposfer yang bergerak dari barat ke timur dengan periode osilasi kurang lebih 30-60 hari. Fenomena ini sangat berdampak terhadap kondisi anomali curah hujan di wilayah yang dilaluinya.
“Anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) menunjukkan nilai negatif, sementara Monsun Asia masih terdeteksi aktif, yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut,” tutur Budi.
Lebih lanjut, Budi menyampaikan, fenomena Cold Surge atau seruakan massa udara dingin dari Asia yang diprediksi terjadi pada 19 Maret 2025 perlu diwaspadai karena dapat memperkuat pembentukan awan di wilayah Jawa bagian barat.
“Peningkatan Indeks CENS yang signifikan, dengan nilai Surge mencapai +8.9 (melewati ekuator) dan indeks Surge tiga hari lalu sebesar +11.9, berpotensi memperkuat pembentukan awan di wilayah Jawa bagian barat,” ujarnya.