Soal Rencana Ubah Nama Bank DKI Jadi Bank Betawi, Pramono: Kami Sedang Pikirkan

Gubernur Jakarta Pramono Anung (dok. istimewa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

Jakarta, VIVA Gubernur Jakarta Pramono Anung berencana akan mengubah nama atau rebranding Bank DKI buntut adanya gangguan pelayanan yang sempat terjadi saat momen Lebaran 2025 lalu.

Ditemani Wamenlu, Pramono Hadiri Forum Politik di Markas PBB

Pramono menyebutkan bahwa nama pengganti untuk rebranding Bank DKI sudah dikantongi, namun untuk keputusannya belum ditetapkan.

“Akan segera kita putuskan Rebranding Bank DKI, apakah menjadi Bank Jakarta, apakah Bank Betawi, apakah menjadi Bank Global, sedang kami pikirkan, Dan segera akan kami putuskan,” kata Pramono kepada wartawan, Selasa, 15 April 2025.

Gubernur Pramono Pantau Jakarta dari New York Selama Seminggu

Bank DKI

Photo :
  • Istimewa

Pramono menambahkan bahwa saat ini Bank DKI tengah dalam proses pembenahan dan memastikan tidak ada nasabah yang dirugikan.

HIPMI Jaya Dukung Program Pramono Anung Bangun Taman Terpadu di Jakarta Selatan

“Hanya kemarin karena memang harus ada preventif yang dilakukan, Sehingga transaksi yang dilakukan Oleh nasabah tidak berjalan dengan baik. Tapi sekarang semuanya Sudah berjalan dengan baik,” kata Pramono.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jakarta Pramono Anung mempertimbangkan untuk rebranding atau mengubah nama Bank DKI lantaran sering mengalami kendala atau masalah yang mengakibatkan gangguan pelayanan.

Wacana rebranding Bank DKI itu disampaikan Pramono saat memimpin rapat. Momen itu kemudian dia unggah pada akun Instagram pribadinya @pramonoanungw.

“Kita harus memikirkan untuk mengubah nama DKI ini. Apakah Bank DKI menjadi Bank Jakarta, atau Bank global, sehingga kita lakukan yang namanya rebranding,” kata Politikus PDIP tersebut.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung

Photo :
  • Ist

Mulanya, Pramono menilai, pengelolaan Bank DKI belum dijalankan secara profesional. Ia juga menyoroti terdapat celah yang acap kali dimanfaatkan oknum dari dalam institusi perbankan untuk melakukan praktik-praktik yang tidak sehat.

“Ada beberapa hal yang memang perlu mendapatkan perhatian yang serius. Perbankan yang hampir setiap periode selalu ada kasusnya. Bank ini (DKI) tidak dikelola secara profesional. Ada ruang-ruang yang gampang orang yang bisa mempermainkan itu, dari dalam terutama,” kata Pramono.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya