Memasuki Musim Hujan, Apa Kabar Codetan Ciliwung?
Jumat, 18 Oktober 2013 - 14:30 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Zahrul Darmawan (Depok)
VIVAnews -
Hampir setahun sudah program direktif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyodet kali Ciliwung diluncurkan. Namun hingga saat ini pengerjaan fisik oleh Kementerian Pekerjaan Umum selaku pemegang proyek antibanjir ini belum juga terlihat.
Sodetan sendiri diusulkan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pada Januari 2013. Kala itu diharapkan proses konstruksi bisa dimulai pada Oktober 2013. Djoko, ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2013 mengakui proyek ini memang berjalan lamban. "Ini karena adanya penyesuaian desain, sehingga saat ini masih dalam masa tender," kata dia.
Djoko berharap tahun ini proses tender bisa diselesaikan. Dengan demikian dana bisa diturunkan dan kontraktor pemenang proyek bisa langsung melakukan pengerjaan. Pelebaran Kali Ciliwung ini nantinya akan mendukung pintu masuk dan keluar sodetan yang bisa mengalirkan air hingga 60 meter kubik per detik ini.
Baca Juga :
The quick brown fox jumps over the lazy dog
Baca Juga :
Cara Naik Lift dengan Aman dan Tertib
Sodetan sendiri diusulkan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pada Januari 2013. Kala itu diharapkan proses konstruksi bisa dimulai pada Oktober 2013. Djoko, ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2013 mengakui proyek ini memang berjalan lamban. "Ini karena adanya penyesuaian desain, sehingga saat ini masih dalam masa tender," kata dia.
Djoko berharap tahun ini proses tender bisa diselesaikan. Dengan demikian dana bisa diturunkan dan kontraktor pemenang proyek bisa langsung melakukan pengerjaan. Pelebaran Kali Ciliwung ini nantinya akan mendukung pintu masuk dan keluar sodetan yang bisa mengalirkan air hingga 60 meter kubik per detik ini.
Sebelumnya, Badan Anggaran DPR RI memangkas anggaran proyek sodetan ini dari Rp700 miliar menjadi Rp500 miliar. Walaupun demikian Direktur Bina Penatagunaan Sumber Daya Air (PSDA) Kementerian Pekerjaan Umum Arie Setiadi Moerwanto, menjelaskan pemangkasan anggaran tidak mengurangi paket pekerjaan sodetan.
Sodetan Ciliwung sendiri bagian dari proyek normalisasi sungai Ciliwung senilai Rp1,9 triliun yang terbagi menjadi 5 paket. Sodetan sepanjang 2,1 kilometer ini nantinya akan dibangun dari Otista menuju Kanal Banjir Timur (KBT) melalui kali Cipinang untuk mengurangi debit puncak kali Ciliwung jika terjadi hujan lebat.
Jakarta sendiri sudah bersiap menghadapi musim penghujan dan banjir yang tiap tahun menyambangi ibukota. Badan Nasional Penanggulangan Bencana akan mengadakan simulasi dan pelatihan penanganan banjir di beberapa wilayah Jakarta.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, pelatihan ini akan dilakukan di wilayah langganan banjir seperti Pluit, Bukit Duri, dan Rawa Buaya pada November dan Desember. "Ini melibatkan seluruh komponen di masyarakat," kata Sutopo, 7 Oktober 2013 lalu.
Sutopo mengatakan fungsi lain dari simulasi untuk mengukur seberapa efektif normalisasi sungai dan waduk yang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebab, sebelum sungai dan waduk di Jakarta dikeruk hanya bisa menampung 37 persen air banjir.
Sutopo menambahkan, sebagai persiapan menghadapi puncak musim hujan pada Januari-Maret 2014, sudah menyiapkan 500 personel untuk bantuan dari TNI, Polri, dan BNPB.
Dia juga menyebutkan hampir 70 persen air yang masuk ke Jakarta berasal dari Jawa Barat dan Banten. Maka itu, untuk antisipasi banjir, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi Banten akan melakukan rapat koordinasi. (eh)
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya, Badan Anggaran DPR RI memangkas anggaran proyek sodetan ini dari Rp700 miliar menjadi Rp500 miliar. Walaupun demikian Direktur Bina Penatagunaan Sumber Daya Air (PSDA) Kementerian Pekerjaan Umum Arie Setiadi Moerwanto, menjelaskan pemangkasan anggaran tidak mengurangi paket pekerjaan sodetan.