Razia Miras, Polres Depok Bantah Ikut-ikutan FPI

VIVAnews - Jelang tahun baru, ratusan botol minuman keras (Miras) disita jajaran Polresta Depok dari sejumlah toko di kota itu. Mereka melakukan razia di sejumlah tempat, hari ini, Selasa 31 Desember 2013.

Kepolisian membantah operasi itu merupakan tindakan reaktif mengikuti aksi sweeping Front Pembela Islam (FPI) sebelumnya. 

Kasubag Bin Ops Polresta Depok Ajun Komisaris Ibnu Salim menegaskan, jauh sebelum FPI bergerak, jajarannya sudah lebih agresif memberantas peredaran miras.

"Operasi yang kami lakukan tidak ada kaitannya dengan tindakan FPI. Perlu diketahui, kami telah lebih dulu menggelar razia miras secara intensif. Jadi bukan karena FPI," kata Ibnu kepada VIVAnews.

"Kami melakukan razia miras untuk mencegah adanya aksi-aksi negatif akibat mengkonsumsi minuman terlarang itu," ujar Ibnu.

Menurut dia, bukti keseriusan polisi memberantas miras ialah operasi penangkapan satu truk berisi ribuan botol miras dari berbagai jenis di kawasan Sukmajaya, Depok, beberapa waktu lalu.

"Perlu kami tekankan, apapun yang berkaitan dengan hukum serahkanlah ke instansi terkait. Masyarakat tidak boleh bergerak sendiri. Berikanlah informasinya ke kami (Polisi) biar kami yang menindak lanjuti," kata Ibnu.

Lalu bagaimana sikap polisi dengan aksi sweeping FPI? Ibnu mengatakan, hal itu tengah ditindaklanjuti aparat Satreskrim.

"Terkait apa yang dilakukan FPI, itu ditangani Satuan Reserse Kriminal Polresta Depok. Saya tidak bisa berkomentar lebih banyak," kata Ibnu.

Minggu 29 Desember 2013, lalu, puluhan laskar Front Pembela Islam (FPI) Kota Depok nekat melakukan aksi sweeping peredaran miras. Salah satu toko yang jadi sasarannya ialah Toko Yahya, di Jalan Raya Bogor Km 31, Cimanggis Depok. Di toko itu, FPI berhasil menyita sejumlah botol miras dan membuang isinya di jalan. (eh)