Pedagang Pasar Gembrong, Antara Kebakaran dan Penjarahan
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Kebakaran yang terjadi di Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur pada Selasa malam, 4 Agustus 2015, justru dimanfaatkan orang tak bertanggung jawab. Mereka mengambil barang-barang dagangan warga.
Saim (50), salah seorang pedagang di pasar mainan tersebut menuturkan, pada saat kebakaran, dia tengah dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Bekasi. Mendadak ia ditelpon kerabatnya yang berada di kios, lantaran peristiwa kebakaran tersebut. Beruntung kiosnya yang berada tak jauh dari jembatan hanya terkena api di bagian atap. Sejumlah mainan seperti boneka, mobil-mobilan, dan puzzle berhasil diamankan di depan kios.
"Tapi ya gitu, kita keluarin boneka 50, begitu dimasukin lagi ke toko tinggal 35," kata Saim kepada VIVA.co.id.
Dia memaklumi sebagian barang yang hilang tersebut. Pasalnya, kondisi saat kebakaran semalam sangat padat dan semrawut. Saim tak dapat mengawasi satu per satu orang yang berdalih membantu mengangkut barang dagangannya.
"Orang tahunya bantuin, tapi sambil bawa mainan terus kabur," ujarnya menambahkan.
Pria yang sudah 10 tahun berjualan mainan ini akan menutup sementara kiosnya selama tiga hari ke depan sambil menunggu kondisi di kawasan Pasar Gembrong pulih.
"Kita perlu beres-beres dulu, untung cuma atapnya saja yang kena. Ini kios sebelah sudah habis kebakar semua."
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, Mulyanto membenarkan adanya penjarahan tersebut. Menurut dia, banyak warga yang kemudian memanfaatkan kesempatan untuk mengambil mainan dari dalam kios.
"Namanya orang lagi kayak gitu (kebakaran) ada yang membantu angkut barang tapi ternyata ambil mainan. Itu kita serahkan ke kepolisian, kalau kami tugasnya padamkan api saja," ujarnya.
Sebelumnya, pada Selasa, 4 Juli 2015 sekira pukul 20.00 WIB, Pasar Gembrong yang berada di Jalan Jenderal Basuki Rachnat Cipinang Besar Jakarta Timur terbakar. Sejumlah 25 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menjinakkan si Jago merah. Akibat musibah ini, belasan bangunan yang terdiri dari rumah dan ruko habis terbakar, dan menimbulkan kerugian materi hampir mencapai Rp1 miliar.
(mus)