Pengakuan Agus si Pemutilasi Ibu Hamil Tujuh Bulan
- Istimewa
Kemudian pada hari Jumat tanggal 8 April 2016, tersangka bertanya kepada saksi kunci yang ikut membuang potongan tubuh korban bernama Erik, apakah pernah membunuh orang dan Erik menjawab tidak pernah karena takut.
"Tersangka menanyakan hal yang sama kepada saksi pada hari Sabtu tanggal 9 April 2016 dan jawaban saksi tetap sama," ujarnya.
Pada hari kejadian, tersangka membunuh korban, Minggu 10 April 2016, sekitar pukul 08.00 WIB, tersangka membelikan nasi bungkus untuk dimakan berdua dengan korban di kontrakan.
"Sebelum makan, sempat terjadi keributan karena korban menanyakan kapan pulang ke orang tua korban di Banten, tersangka menjawab 'sabar dulu tidak bisa buru-buru pulang'," kata Krishna.
Pada pukul 10.00 WIB, terjadi ribut lagi antara keduanya, kemudian korban mendorong tersangka hingga terjatuh dan mengeluarkan kata-kata kasar.
"Karena merasa tidak dihargai, tersangka khilaf dan langsung membanting dan memiting korban dengan sangat kuat," ucapnya.
Korban sempat berteriak minta tolong tetapi tersangka makin kuat memiting leher korban dan sekitar kurang lebih 30 menit kemudian tersangka melepaskan piting dan disadari bahwa korban sudah tidak bernafas atau meninggal dunia.
"Setelah itu tersangka kembali ke RM Gumarang meminta bantuan saksi bernama Erik dan Erik mengatakan bisanya nanti malam," ujarnya.
Pukul 19.30 WIB, tersangka terbersit pikiran untuk menghilangkan jejak perbuatannya dengan memutilasi korban dan kemudian mengambil Golok yang ada di bawah Tv.
"Tersangka memotong tangan kanan dari lengan bahu kemudian memotong tangan kiri, kemudian pergi ke pasar membeli plastik besar lalu kemudian simpan di kost," katanya.
Sekitar pukul 22.00 WIB, tersangka meminta bantuan dan mengajak saksi Erik pergi dengan meminjam motor saudara Mahdi ke arah kontrakan tersangka.
"Sesampainya di TKP, Erik menunggu di luar dan kemudian tersangka mengambil potongan tangan yang sudah dibungkus keluar dari kontrakan dan menyerahkan kepada Erik," ucapnya.
Saat dijalan, Erik sempat bertanya apakah bungkusan tersebut dan kenapa berat sekali. tersangka menjawab "itu salah satunya" sambil membuang potongan tangan di pembuangan sampah Bugel Tiga Raksa dan kemudian tersangka tidur di Mess RM Gumarang