Ahok Jamin Air Katulampa Tak Lagi Jadi Ancaman Jakarta

Alat berat mengeruk endapan di Sungai Ciliwung
Sumber :
  • REUTERS/Iqro Rinaldi

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjamin, tingginya debit air yang dikirim dari Bendung Katulampa tidak akan menjadi ancaman lagi bagi Jakarta. "Kiriman air Katulampa sudah bukan ancaman lagi buat DKI sekarang," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Selasa, 11 Oktober 2016.

BMKG Ungkap Penyebab Banjir Jabodetabek: Hujan Ekstrem di Puncak Biang Keladinya

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah mengatur pintu air Manggarai mengalirkan air ke Kanal Banjir Barat (KBB) dan Ciliwung Lama. Hal itu membuat limpahan air terbagi rata. Tak ada lagi limpahan yang meluap yang mengakibatkan banjir di daerah yang dilintasi aliran air.

Menurut Ahok, ada tiga pintu di pintu air Manggarai yang dibuka untuk mengalirkan air ke KBB. Sementara satu pintu digunakan untuk mengalirkan air ke Ciliwung Lama.

Banjir Besar di Bekasi Makin Parah, Puluhan Sapi dan Mobil yang Terendam Sulit Diselamatkan

Alih-alih meluap dan membanjiri area yang dilalui, air kini mengalir deras ke saluran-saluran air yang melintasi sejumlah lokasi, antara lain Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Gunung Sahari, dan Masjid Istiqlal.

"Jadi Katulampa siaga satu pun, kita, Manggarai, enggak pernah siaga satu," ujar Ahok.

Bobby Nasution Tinjau Banjir Kiriman di Medan Sabtu Dini Hari

Kemarin, hujan deras yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya sempat membuat permukaan air Sungai Ciliwung mengalami peningkatan. Berdasarkan data di Pos Pantau Ciliwung Jembatan Panus, Depok, Jawa Barat, ketinggian permukaan air memasuki status siaga III, Senin, 10 Oktober 2016.

Ketinggian air hingga pukul 20.01 WIB tercatat 260 sentimeter (cm). Sementara dari hasil laporan sementara petugas penjaga Bendungan Katulampa, air Ciliwung sempat  mencapai ketinggian 70 cm.  (ase)

Banjir di Wilayah Jakarta

Banjir Jabodetabek Saat Ini Lebih Parah dari 2020? Begini Penjelasan BMKG

Banjir Jabodetabek terjadi akibat hujan ekstrem di Puncak, Bogor, Jawa Barat. BMKG jelaskan perbandingannya dengan banjir 2020.

img_title
VIVA.co.id
4 Maret 2025