Kisah Bocah Pemulung, Ibu Meninggal dan Ayah Kawin Lagi

Pemulung di Jakarta. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Sebuah postingan di Facebook terkait seorang pemulung cilik berusia sepuluh tahun yang hidup sebatang kara menjadi viral. Pemulung tersebut ditelantarkan oleh ayahnya dan kemudian anak malang tersebut tinggal di sebuah gubuk di Penggilingan Jakarta Timur.
 
Saat ini pemulung bernama M Nurseha tersebut akhirnya sudah dirawat di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1, Jakarta Timur.

Pemulung Wanita Bobol Sekolah TK di Banda Aceh, Uang Rp 20 Juta Digondol

Kepala Seksi Sosial Kecamatan Cakung, Zubaedah, mengatakan Nurseha atau biasa dipanggil Otong, sebelum menjadi pemulung tinggal bersama orang tuanya. Namun setelah itu ia tinggal di sebuah gubuk di Penggilingan.

"Tim dari Yayasan Balarenik Cakung berinisiatif menelusuri lokasi memulung dan tempat tinggalnya. Akhirnya ditemukan di salah satu rumah pemulung. Anak ini sudah satu bulan tinggal di sana, setelah kabur dari orang tuanya," kata Zubaedah salam keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id.

Terpilih Jadi Ketua Dewan Pembina IPI, Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto Tekankan Soal Kesejahteraan Pemulung

Zubaedah melanjutkan, Tim Yayasan Bala Renik Cakung, Seksi Sosial Kecamatan Cakung, dan Petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Timur bersama-sama melakukan penelusuran orang tuanya. "Orang tuanya berhasil kami temukan. Setelah berbicara dengan ayahnya, akhirnya disepakati agar Otong dirawat di PSAA Putra Utama 1," katanya.

Di kediaman orang tuanya, lanjut Zubaedah, diketahui juga ibu Otong telah meninggal karena sakit jantung. Sehingga ayahnya menikah lagi dengan orang lain.

578 Pemulung di Bekasi Dapat Layanan Pengobatan Gratis dari IPI dan Relawan Medis

"Otong ini anak terakhir dari 4 bersaudara. Setelah ibunya meninggal, dia tinggal di rumah neneknya. Namun neneknya pun meninggal. Sehingga ia hidup sebatang kara," ujarnya.

Otong pun akhirnya berusaha menghidupi dirinya sendiri dengan menjadi pemulung. "Sekarang Otong sudah berada di PSAA Putra Utama 1 milik Dinas Sosial DKI Jakarta. Otong akan dijamin kebutuhan dasarnya seperti makanan, pakaian, dan pendidikannya. Semoga Otong punya masa depan yang cerah," ujar Zubaedah.

Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat.

Meraup Cuan di Sekitar Mako Brimob Kwitang

Para pemulung memunguti selongsong sisa gas air mata di sekitar Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, untuk dijual ke pengepul dengan harga Rp12 ribu per kg.

img_title
VIVA.co.id
31 Agustus 2025