BMKG Sebut Gempa Banjarnegara Mirip Musibah Yogyakarta 2006

Musala roboh akibat gempa Banjarnegara, Rabu 18 April 2018.
Sumber :
  • BNPB

VIVA – Gempa sebesar 4,4 skala richter di Banjarnegara, Jawa Tengah, siang menjelang sore tadi membuat ratusan warga harus mengungsi. Karakteristik gempa tersebut pun dinilai mirip dengan gempa Yogyakarta 2006. 

Liburan ke Pulau Dewata saat Nataru, Cermati Cuaca Terkini Bali

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Nyoman Sukanta mengatakan, yang membedakan hanya besaran magnitudo yang lebih kecil, waktu yang lebih pendek serta kedalaman gempa yang tidak dalam.

"Meski hanya 4,4 SR namun kedalamannya hanya empat kilometer yang berdampak cukup parah meski tak separah dampak gempa bumi di Yogyakarta 2006 silam," ujar Nyoman kepada VIVA, Rabu malam 18 April 2018.

Bukan PLTU Libur, Angin 'Tak Punya KTP' Jadi Penyebab Langit Jakarta Bersih Setara Vancouver

Jika di Yogyakarta ada nama sesar Opak-Oyo namun di Banjarnegara belum ada namanya dan disebut sesar lokal. Nyoman mengatakan daerah yang banyak bukit, lembah dan sungai, punya potensi sesar gempa namun demikian belum diketahui.

"Kontur daerah di Banjarnegara itu banyak bukit dan lembah serta sungai sehingga banyak sesar gempa namun belum diketahui dan baru diketahui setelah terjadi gempa tektonik darat," ujarnya.

Terpopuler: Penyebab Cagub Maluku Utara Meninggal, 2 Spa Pijat Esek-esek Dibongkar Polisi

Lebih jauh Nyoman mengatakan gempa bumi tidak ada yang bisa memprediksi namun kesiap-siagaan masyarakat terhadap bencana harus terus ditingkatkan.

"Gempa di Banjarnegara mungkin tidak diprediksi masyarakat, namun terjadi dan di darat gempanya," ucapnya.

Berdampak Cuaca Ekstrem Akibat 3 Siklon Ini, BMKG Minta Diwaspadai

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem, dampak dari munculnya tiga bibit siklon yaitu 90S, 99S, 96P.

img_title
VIVA.co.id
2 Februari 2025