PVMBG: Gunung Tangkuban Perahu Kembali Erupsi

Gunung Tangkuban Perahu pasca erupsi
Sumber :
  • VIVA / Adi Suparman (Bandung)

VIVA – Gunung Tangkuban Perahu, yang berada di daerah Subang, Jawa Barat, kembali mengalami erupsi pada pukul 20.46 WIB, Kamis malam, 1 Agustus 2019. Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi, Kasbani mengatakan, tinggi kolom abu teramati kurang lebih 180 meter dari dasar kawah dan kurang lebih 2.084 meter di atas permukaan laut.

BMKG Ingatkan Pentingnya Peringatan Dini Hadapi Risiko Iklim dan Bencana

"Betul erupsi kecil. Dari cctv tidak kelihatan karena gelap. Tim melihat langsung dari bibir kawah. Jadi kolom erupsi masih di dalam kawah," kata Kasbani kepada VIVAnews.

Ia menuturkan, bahwa kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur. Erupsi ini terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi kurang lebi 11 menit 23 detik.

Hujan Ringan Diprakirakan Bakal Turun di Sejumlah Wilayah Indonesia, Ini Daftarnya

"Ketinggian abu teramati 180 dari dasar kawah," ujarnya.

Saat ini Gunung Tangkuban Perahu berada pada status level I normal. Tapi begitu, ia mengimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Perahu dan pengunjung, wisatawan, pendaki, tidak mendekati kawah yang ada di puncak Gunung Tangkuban Perahu dalam radius 500 meter dari kawah aktif atau sekitaran sepanjang area parkir bibir kawah dan tempat berdagang.

Efek Perigee Picu Potensi Banjir Rob di 19 Wilayah, Jakarta-Pantura Jawa Waspada!

Kemudian, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Perahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Tangkuban Perahu agar mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas-gas vulkanik dan diimbau tidak berlama-lama berada di sekitar kawah aktif Gunung Tangkuban Perahu agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa.

"Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Perahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Tangkuban Perahu agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala vulkanik yang jelas," ujarnya.

Warga berjalan menggunakan payung saat hujan di Jakarta. (Foto ilustrasi).

Update Cuaca BMKG Rabu 23 Juli: Hujan, Angin Kencang, Gelombang Tinggi, dan Potensi Banjir Rob

BMKG: Mayoritas Kota di Indonesia Berawan hingga Hujan Ringan, Waspadai Cuaca Ekstrem

img_title
VIVA.co.id
23 Juli 2025