Massa Berikat Kepala Merah Rusak Musala, Bupati: Salat di Rumah Dulu

Masala Al Hidayah di Perum Agape, Minahasa Utara yang dirusak massa.
Sumber :
  • Agustinus Hari

VIVA – Bupati Minahasa Utara, Vonnie Anneke Panambunan, memohon kepada seluruh tokoh agama untuk tenang menanggapi aksi perusakan terhadap Musala Al Hidayah yang berada di Perum Agape, Kelurahan Tumaluntung, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.

Indahnya Toleransi! Umat Buddha di Banjarmasin Bagikan 1.200 Takjil untuk Warga Muslim

Aksi perusakan ini viral di media sosial. Beberapa waktu lalu, tempat ibadah umat Muslim ini juga sempat disegel. Tapi kali ini, dalam video berdurasi 1,33 menit, terlihat aksi perusakan dan sudah beredar luas di media sosial. Perusakan terjadi pada Rabu malam, 29 Januari 2020. Pelakunya mengenakan ikat kepala merah.

Dalam penjelasannya, Vonnie Anneke menyampaikan, perbaikan terhadap musalah Al Hidayah akan segera dilakukan. Karena itu, dia meminta kepada umat Muslim di Perum Agape untuk melaksanakan salat di rumah.

Beberapa Faktor Ini Dinilai Buat Jounde-Kevin Unggul di Pilkada Minahasa Utara

"Semua tokoh agama, semua dalam keadaan tenang dan kondusif. Tempat itu akan diperbaiki, dan sementara waktu salat di rumah dulu," katanya kepada media, Kamis 30 Januari 2020.

Ditegaskan oleh Vonnie Anneke, bila seluruh perizinan terkait pendirian tempat ibadah itu sudah selesai, pemerintah tentu akan menyetujui pendirian tempat ibadah umat Muslim tersebut.

Dirjen Bina Pemdes Kemendagri Minta Berbagai Pihak Kolaborasi Untuk Majukan Desa

"Kalau surat-suratnya sudah lengkap, kita tutup mata tandatangan. Masjid bisa berdiri," katanya.

Terkait kejadian perusakan tempat ibadah umat Muslim ini, Dandim 1310 Bitung dan Kapolres Minahasa Utara, langsung menggelar keterangan pers. Dalam jumpa pers justru disampaikan bahwa orang-orang yang mengenakan ikat kepala merah itu tidak merusak musala, melainkan Balai Pertemuan Umum (BPU) di Perumahan Agape, Desa Tumaluntung, Kecamatan Kauditan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

“Iya bukan tempat ibadah tapi BPU yang dirusak orang-orang tak bertanggungjawab pada Rabu malam,” ujar Dandim 1310/Bitung Letkol Inf Kusnandar Hidayat, di Mapolres Minut, Kamis 30 Januari 2020.

Ia menyebutkan masalahnya bermula dari kesalahan info bahwa ada seorang yang dicurigai dengan berpakaian jamaah tabligh, kemudian muncul kesalahpahaman dengan warga setempat dan terjadi perusakan.

“Itu sih awal dari perusakan BPU sehingga aparat keamanan baik TNI dan Polri langsung bergerak ke lokasi. Semua aman, Alhamduillah kesepakatan mereka percaya kepada aparat dan pemerintah menyelesaikan permasalahan ini,” kata Kusnandar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya