Warga Pontianak Rayakan Cap Go Meh dengan Liukan Naga Bersinar

Atraksi Naga Bersinar dalam perayaan Cap Go Meh di Pontianak, Kalbar.
Sumber :

VIVA – Usai merayakan tahun baru, warga keturunan Tionghoa biasanya merayakan Cap Go Meh. Tradisi tersebut, dilakukan setelah 15 hari tahun baru imlek oleh warga keturunan tionghoa di seluruh dunia, termasuk di Tanah Air.

Ketum PITI Ipong Hembing Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran Tetap Harmonis hingga 2029

Salah satu bentuk perayaan imlek bukan hanya berkumpul bersama anggota keluarga, ada juga yang dimeriahkan dengan berbagai acara, salah satunya atraksi replika tarian naga bersinar.

Tarian naga bersinar ini juga menjadi salah satu budaya warga Tiongkok yang sudah dikenal lama. Tarian yang memainkan naga dengan tongkat ini pun di Ayani Mega Mall, Pontianak, akhir pekan lalu.

Langkah Bhinneka Tionghoa Nasionalisme Indonesia demi Masa Depan Bangsa

Arak-arakan replika naga bersinar yang sudah menjadi agenda tetap dalam perayaan tahun baru Imlek di kita Pontianak ini  menjadi tontonan bagi warga kota Pontianak dan bahkan menjadi daya tarik bagi wisatawan baik lokal maupun manca negara.

Replika Naga-naga tersebut seakan hidup saat melakukan atraksi dengan meliuk-liuk dihadapan para masyarakat, yang menyaksikan atraksi unik tersebut.

Momen Kebersamaan Bupati Bengkayang Saat Perayaan Imlek Bersama PMPG

Pada tarian ini, replika Naga nampak bersinar karena seluruh badannya telah di terangi dengan lampu. Sehingga, saat penarik menggerakan tongkatnya, Naga terlihat meliuk dengan indah diiringi cahaya kelap kelip.

Satu diantara pengunjung, Lilik mengaku takjub dan terpukau melihat atraksi naga bersinar yang meliuk-liuk dan menari-menari yang dihiasi dengan lampu berwarna warni.

"Saya kagum dan terpukau menyaksikan atraksi naga bersinar ini. Baru kali ini saya melihat atraksi ini, atraksinya sangat menghibur," katanya.

Ketua Umum PITI Ipong Hembing Putra

Ketum PITI Ipong Hembing Sesalkan Pernyataan Fadli Zon soal Pemerkosaan 98: Membuka Luka Lama

Fadli Zon diminta mengevaluasi dan memperbaiki sikap serta narasinya, agar lebih berempati dan menghargai luka kolektif yang pernah terjadi saat tragedi 1998 tersebut.

img_title
VIVA.co.id
24 Juni 2025