Klarifikasi BPIP Soal Ramainya 'Assalamualaikum Diganti Pancasila'

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.

VIVA – Beredar kabar yang menyebut bahwa Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi yang mengusulkan mengganti Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh diganti dengan Salam Pancasila.

Kepala BPIP Minta Tambahan Anggaran Rp100 Miliar Buat Sosialisasi Pancasila ke Pegiat Medsos

Terkait hal itu, Direktur Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP, Aries Heru Utomo menjelaskan pemberitaan berasal dari wawancara ‘Blak-blakan Kepala BPIP: Jihad Pertahankan NKRI’ di salah satu media nasional pada 12 Februari 2020.

Wawancara tersebut dilakukan sebelum Kepala BPIP melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR RI, pada 18 Februari 2020. Jadi, Kepala BPIP dalam kaitan ini tidak membuat pernyataan baru setelah RDP dengan Komisi II DPR.

Ternyata 5 Tas Mewah Sandra Dewi Palsu, Profil Kepala BPIP, hingga Tukin Kementerian BUMN Naik 100%

Untuk itu, perlu disimak juga petikan pernyataan Kepala BPIP di video detik.com tanggal 12 Februari 2020, mulai menit 29.08 hingga 32.56. Berikut wawancaranya seperti siaran tertulis yang diterima VIVA pada Minggu, 22 Februari 2020.

"Daud Jusuf (Menteri Pendidikan era Orde Baru) ketika menjadi menteri, tidak pernah mengucapkan Assalamualaikum di hadapan publik. Tapi, ketika (bertemu) pribadi fasih betul (mengucapkan Assalamualaikum). Mungkinkah nilai-nilai semacam Daud Jusuf ini dihidupkan kembali?," tanya presenter.

Dirjen HAM Minta BPIP Tinjau Ulang Aturan yang Melarang Paskibraka Berjilbab

Lalu, begini jawaban Yudian.

"Dulu kita sudah mulai nyaman dengan Selamat Pagi (sebagai salam nasional). Tapi, sejak reformasi diganti dengan Assalamualaikum. Maksudnya di mana-mana tidak peduli ada orang Kristen, Hindu, pokoknya hajar saja. Tapi karena mencapai titik ekstremnya, maka sekarang muncul kembali. Kita kalau salam sekarang ini harus 5 atau 6 (sesuai dengan agama-agama). Nah ini jadi masalah baru lagi. Sekarang sudah ditemukan oleh siapa gak tau Yudi latief atau siapa yang lain (yang namanya) Salam Pancasila," ujar Yudian.

Selanjutnya, Yudian kembali mendapat pertanyaan terkait dengan Salam Pancasila. Apakah beliau sependapat dengan Salam Pancasila tersebut. Kemudian, ia menjelaskan salam Assalamua’alaikum maksudnya mohon izin permohonan kepada seseorang dan kalimat agar semangat.

"Iya, Salam Pancasila. Salam itu kan maksudnya mohon izin atau permohonan kepada seseorang sekaligus mendoakan agar kita selamat. Itulah makna salam. Nah Bahasa Arab, Assalamualaikum Wr Wb," ujarnya.

Untuk menjelaskan pernyataannya, Kepala BPIP mengambil contoh ada hadist. Kalau sedang berjalan dan ada orang duduk, maka ucapkan salam. Nah, itu maksudnya adaptasi sosial.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya