KPK: Pengelolaan Dana Hibah di Kemenpora Sangat Rawan

Logo Komisi Pemberantasan Korupsi
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan, tata kelola dana hibah di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) perlu pembenahan. Sebab, pengelolaan dana hibah rawan diselewengkan.
 
"Di Kemenpora, tata kelola soal pemberian dana hibah juga harus diperbaiki tata kelolanya. Karena itu sangat rawan," kata Wakil Ketua KPK, Laode Muhammad Syarif kepada awak media, Jumat, 20 September 2019. 

KPK Ungkap Fakta Mencengangkan! Ada Biro Haji Tak Terdaftar Pemerintah Bisa Berangkatkan Jemaah

Diketahui, KPK menetapkan Menpora Imam Nahrawi dan asisten pribadinya Miftahul Ulum sebagai tersangka suap pengurusan dana hibah kepada KONI melalui Kemenpora dan dugaan penerimaan gratifikasi.

Bukan hanya soal dana hibah, Laode menilai banyak tata kelola di Kemenpora yang perlu diperbaiki. Untuk itu, tim pencegahan KPK akan turun dan membantu Kemenpora memperbaiki tata kelola, serta membangun sistem pencegahan korupsi.

Blak-blakan! Ketua KPK Ungkap Alasan Belum Periksa Ridwan Kamil di Kasus BJB

"Tim pencegahan (KPK) akan segera turun, termasuk menyelamatkan aset-aset yang pernah ada beberapa kali pengadaan untuk persiapan pesta olahraga. Alatnya itu datang setelah pesta olahraganya berlalu, seperti itu. Memang banyak sekali yang harus diperbaiki tata kelolanya di Kemenpora," ujar Laode. 

Dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi, Imam Nahrawi dan Miftahul Ulum diduga menerima uang sejumlah Rp14,7 miliar dalam rentang 2014-2018 dan dalam rentang waktu 2016-2018 senilai total Rp11,8 miliar.

KPK Kembalikan Mobil Alphard yang Disita dari Rumah Immanuel Ebenezer

Dengan demikian, Imam diduga menerima Rp26,5 miliar yang diduga merupakan commitment fee atas pengurusan proposal hibah yang diajukan oleh pihak KONI kepada Kemenpora tahun anggaran 2018, penerimaan terkait ketua Dewan Pengarah Satlak Prima, dan penerimaan lain yang berhubungan dengan jabatan Imam selaku menpora.

Uang tersebut diduga digunakan untuk kepentingan pribadi menpora, salah satunya kegiatan umrah.

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK

Temuan Baru KPK soal Korupsi Kuota Haji, Milik Petugas Kesehatan Diperjualbelikan

KPK memandang jual beli kuota haji bagi petugas tersebut menyalahi ketentuan yang berlaku, dan bahkan mengurangi kualitas pelayanan haji.

img_title
VIVA.co.id
8 Oktober 2025