Motif Pembunuh Pisau Cutter Akibat Kecanduan Game Online
- VIVAnews/AR Muhammad
VIVA – Motif pelaku pembunuhan bernama Fadli Pranata (25 tahun) nekat mengabisi nyawa korbannya seorang sopir Grab, Ahsanul Fauzi, 41 tahun, akibat kecanduan game online sejak kecil. Pelaku berniat nekat merampas harta milik supir grab untuk memperbaiki perangkat game di laptopnya.
"Yang bersangkutan ingin menguasai uang korban dengan cara akan mengambil uang korban," kata Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Hendri Fiuser, kepada wartawan, Senin 4 November 2019.Â
Hendri mengatakan pelaku dan korban tidak saling mengenal sebelumnya. Pengakuan dari pelaku, aksi pembunuhan itu akibat kecanduan terlilit kebutuhan game online. "Pelaku belum memiliki pekerjaan. Karena game online, jadi ingin mendapat uang lebih dengan cara tadi," beber Hendri.Â
Lanjut Hendri, pelaku tidak memiliki rekam jejak kriminal seumur hidupnya. Namun akibat aksi nekat pelaku dijerat pasal berlapis 365 KUHP dan 338 KUHP dengan ancaman  kurungan 20 tahun hingga penjara seumur hidup.Â
Kasat Reskrim AKP Niko N Adi Putra menambahkan, awal niat pelaku ingin mendapatkan uang secara instan untuk memperbaiki laptopnya yang selama ini digunakannya bermain game. Menurut Niko, laptop yang selama ini menjadi sarana pelaku untuk mendulang rupiah itu rusak.Â
Dari game online ini, Niko mengatakan, pelaku berpenghasilan kisaran Rp500 ribu sampai Rp3 juta. Pelaku memiliki beberapa akun yang nanti dijual sama dia atau menjoki akun orang lain.Â
"Penyebabnya pelaku ternyata laptop power suplay yang harus diperbaiki. Selain hobi, game online itu satu-satunya sumber pendapatan dia untuk mendapatkan uang, tidak ada lagi. Setelah gagal merampok itu juga dia berupaya meminjam uang kepada rekannya untuk memperbaiki laptop. Sebanyak Rp200 ribu. Hari itu juga dia harus membenarkan untuk servis power suplay laptopnya." kata Niko menambahkan.Â
Pada saat perencaaan melakukan perampokan dan pembunuhan, pelaku sudah merancang segala persiapannya. Mulai dari cara memesan Grab makan di salah satu warung makan pecel lele. Di dekat lokasi makan juga pelaku membeli cutter untuk melukai sasaran yang akan menjadi korban.Â
"Pembayaran ongkos korban dari lokasi jemput di BNR ke lokasi antar Rp46 ribu pada saat itu pelaku sudah memiliki uang itu. Namun untuk mengicar uang korban, pelaku mencari ATM mencari pecahan Rp100 ribu. Dan pelaku berharap pada saat kembalian ongkos korban mengeluarkan dompet," kata Niko.Â