BI: Kebutuhan Uang Tunai di Maluku Utara saat Ramadhan Turun 33 Persen

VIVA – Kebutuhan uang tunai di Provinsi Maluku Utara mengalami penurunan akibat Covid-19. Hal itu dikemukakan oleh Kepala Bank Indonesia (BI) Regional Maluku Utara, Gatot Miftahul Manan, Kamis 28 Mei 2020.

Lekas Pulih dari COVID-19, Indonesia Sukses Lalui Pandemi Mencekam

Dia mengaku, sepanjang Ramadhan, pihaknya mencatat kebutuhan uang tunai masyarakat di Provinsi Maluku Utara mencapai Rp452 Miliar. Jumlah itu mengalami penurunan hingga 33 persen dibandingkan tahun 2019 lalu.

"Jumlah tersebut sekaligus merupakan kebutuhan terendah dalam 5 tahun terakhir," kata Gatot.

'Mainan' di Rutan KPK, Cabup Pekalongan Dilempar Tongkat dan Asal-usul COVID-19

Kebutuhan penukaran uang pecahan Rp50 ribu, senilai Rp418 miliar turun hingga level 31 persen. Sementara, uang pecahan kecil Rp20 ribu ke bawah hanya sebesar Rp33 miliar.

"Turunnya cukup banyak dibandingkan tahun 2019," ungkap Gatot.

Istri Terpapar COVID-19, Ridwan Kamil Nyatakan Siap Jalani Tes Kesehatan

Dia menyatakan, penurunan kebutuhan uang tunai di Maluku Utara itu dipengaruhi kekhawatiran risiko masyarakat tertular Covid-19 melalui kebiasaan silahturrahmi Lebaran secara fisik, juga karena hari libur serta penarikan terbatas uang tunai melalui ATM.

"Selain itu, larangan mudik oleh pemerintah setempat dan penutupan akses transportasi laut dan udara di beberapa daerah menjadi hal utama dari faktor turunnya kebutuhan uang tunai di Maluku Utara," tutup Gatot.

Deddy dan Azka Corbuzier.

Demi Deddy Corbuzier, Azka Lakukan Berbagai Cara Biar Kena COVID-19

Saking tidak mau berpisah dari ayahnya, Azka Corbuzier ternyata pernah nekat sengaja terpapar COVID-19. Ia mencari tahu perihal virus yang menyebabkan pandemi itu.

img_title
VIVA.co.id
16 Januari 2025