Catat! Ini Tahapan Seleksi Calon Guru Penggerak dari Kemendikbud
Guru-guru yang lolos seleksi akan mengikuti program pendidikan yang meliputi pelatihan kepemimpinan instruksional melalui on-the-job coaching, serta pendekatan formatif berbasis pengembangan dan kolaborasi. Selama pelaksanaan program, guru akan dibimbing oleh instruktur, fasilitator, dan pendamping profesional.
Turut hadir pada Bincang Sore, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Jawa tengah, Jumeri dan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Malang Zubaidah. Keduanya menyampaikan dukungan pemerintah daerah terhadap program Guru Penggerak.
Kadisdikbud Provinsi Jawa Tengah, Jumeri menjelaskan, “guru penggerak tidak cukup hanya pintar untuk dirinya sendiri. Ia harus bisa membangkitkan semangat lingkungannya untuk maju bersama”.
Lebih lanjut Jumeri menyampaikan, “kami membutuhkan guru-guru terbaik untuk bisa menggerakkan pendidikan. Saat ini di Jawa Tengah, kami memiliki 2.496 guru berprestasi dan guru berinovasi. Semua, insya Allah, kami persiapkan untuk mengkuti program Guru Penggerak,” imbuh Jumeri.
Hal senada disampaikan Kadisdik Kota Malang, Zubaidah. “Tugas guru adalah tugas yang mulia. Bukan hanya menyampaikan materi agar anak menjadi tahu saja, tetapi sesuai dengan visi misi Guru Penggerak. Ini lah yang ditunggu juga oleh orang tua. Nantinya peserta didik betul-betul menjadi pemimpin generasi penerus yang handal,” pungkas Zubaidah.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Perguruan Taman Siswa, Ki Saur Panjaitan VIII mengungkapkan pentingnya memaknai program Guru Penggerak sebagai kepentingan bersama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. “Mencerdaskan kehidupan bangsa berarti mencerdaskan siswa. Perlu pendidikan guru yang berkualitas seperti program Guru Penggerak yang berfokus pada siswa”, ungkap Ki Saur Panjaitan.
Guru Penggerak angkatan pertama
Alokasi peserta program angkatan pertama, yaitu sebanyak 2.800 calon Guru Penggerak menyasar 56 kabupaten/kota sasaran yang mewakili enam wilayah di Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, serta Papua dan Maluku.
Program Guru Penggerak sebagai program pendidikan kepemimpinan, memang dirancang agar dapat menyiapkan para Guru Penggerak menjadi pimpinan di masing-masing sekolah. Salah satu faktor penentu pemilihan kabupaten/kota daerah sasaran angkatan pertama adalah angka kepala sekolah yang akan pensiun pada periode 2020-2024.