Benny Mamoto Pimpin Tim Pencari Fakta Penembakan Intan Jaya Papua

Korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ditandu menaiki pesawat saat evakuasi di Intan Jaya, Papua, Senin (14/9/2020).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Humas Polda Papua

VIVA - Pemerintah memutuskan membentuk tim gabungan pencari fakta atau TGPF kasus penembakan di Intan Jaya, Papua. Insiden itu menewaskan dua personel TNI dan dua warga sipil, salah satunya pendeta.

Kontak Tembak dengan TNI di Puncak Jaya dan Intan Jaya, 3 Anggota OPM Tewas

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, berperan sebagai penanggung jawab tim ini. Sedangkan tim investigasi lapangan dipimpin oleh Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto.

"Tim ini diberi tugas mulai dari awal keluar SK sampai dua minggu ke depan untuk melaporkan hasil ke Kemenko Polhukam, itu saja," kata Mahfud secara virtual, Jumat 2 Oktober 2020.

Anggota KKB Penembak Polisi di Puncak Jaya Ditangkap

Baca juga: OPM Tembak Mati Dua Tenaga Medis Covid-19 di Intan Jaya Papua

Sejumlah tokoh masyarakat Papua dimasukkan ke dalam tim ini. Di antaranya yaitu Constan Karma, Thoha Abdul Hamid, Samuel Tabuni, dan juga Victor Abraham Abaidata.

TNI Terbangkan Helikopter ke Pedalaman Papua, Jemput Anak Pasien Operasi Bibir Sumbing Gratis

Kemudian ada juga tokoh-tokoh gereja dalam TGPF ini. Selain itu, anggota tim juga berasal dari perwakilan Kemenko Polhukam, Polri, BIN, Puspom TNI, Kejaksaan hingga Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.

"Tim terdiri dari dua komponen, ada komponen pengarah, lalu tim investigasi lapangan," ujar Mahfud.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menegaskan tim dibentuk karena ada kesimpangsiuran yang beredar. Seperti korban pendeta Yeremia Zanambani yang belum diketahui pasti siapa penembaknya. (ren)

Ilustrasi kasus penembakan

Penembakan di Masjid Swedia, Satu Orang Tewas

Insiden tersebut terjadi tak lama setelah ibadah salat Jumat di masjid Orebro di daerah Boglundsangen selesai dilaksanakan.

img_title
VIVA.co.id
16 Agustus 2025