BP2MI Gagalkan TKI Ilegal Hendak ke Taiwan, Dubai dan Abu Dhabi

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani
Sumber :
  • Dok. BP2MI

Kasus kedua, BP2MI menerima informasi dari TETO Taiwan ada PMI yang datang ke kantor TETO di Jakarta untuk mengecek kebenaran visa kerja dan PK (Perjanjian Kerja) ke Taiwan yang di urus oleh P3M-ATB (Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Teknologi Bandung) yang beralamat di Jl. Padasuka, Suci Residence A1-2, Pasirlayung, Cibeunying Kidul, Pasirlayung, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung.

Langkah Brigjen Nurul Cegah Pengiriman PMI Ilegal ke Malaysia

Selanjutnya, Benny langsung memerintahkan Kepala BP2MI Jawa Barat dan Jajaran untuk mengecek keadaan di P3M-ATB di Jalan Suci Bandung, atas indikasi penempatan PMI ilegal ke negara Taiwan.

Dari PMI tersebut, BP2MI mendapat informasi bahwa ada 31 orang PMI yang diinterview oleh TETO Taiwan di Bandung, di kantor P3M-ATB tersebut, yang mana hal ini sangat tidak mungkin.

Puan Maharani Bakal Terima Kunjungan Ketua Senat Kamboja, Bahas Perlindungan PMI

"Setiap PMI yang akan mengurus visa ke Taiwan harus datang ke kantor TETO di Jakarta dan interview dilakukan hanya di kantor TETO Jakarta," katanya.

Selanjutnya, pada hari Sabtu tanggal 27 Maret 2021 dini hari pukul 03.30 WIB telah mengamankan 33 calon PMI di LPK Akademi Teknologi Bandung milik saudari Reni Ambarwati, yang akan bekerja di Taiwan melalui PT. Bumen Jaya Eka Putra melalui Agency Ciobang di Taiwan.

Pacu Kewirausahaan PMI, Sinergi Bank Mandiri dan KJRI Penang Gelar Program Mandiri Sahabatku

Adapun data calon PMI yaitu Nurfaizin, Inja Prima, Mukti ali, Safii Sulaeman, Ahmad a Muslim, Sandia Supriatna, Satriyo, Suteja, Abdul Rahman, Ali Akbar, Andri Yogi, Dezlan Situmorang, Chandra Mulyana, Masruri, Rifyal Fikri, Z Arifin, Karno.

Lalu ada Maman Darman, M Dhiva, Johan, Reno Prawiro, Wiwin, Misbah, Jhon Tobias, Riki Permana, Ahmad Ghifari, Agus Prihatin, Jeffry, Dhiva Noer Hakiki, Abdul Basit, Riko Risandi, Edi Efendi, Agus Julianto.

Benny menambahkan, sebanyak 17 calon PMI sudah terbit visa dan akan di terbangkan pada tanggal 29 Maret 2021, rencana tiket akan dikirim langsung oleh pihak agency yang ada di Taiwan, informasi tiket akan diterima antara sabtu atau minggu ini.

"Proses penempatan seluruh CPMI tidak terdaftar di dinas kabupaten dan kota," katanya.

Kemudian, biaya kursus bahasa di LPK masing-masing PMI mengeluarkan sekitar Rp 1.2500.000 dan biaya proses keberangkatan sekitar Rp25 juta – Rp30 juta dengan cara di cicil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya