DPR Pertanyanan Usulan Anggaran Pengamanan Ibu Kota Negara Baru

Wakil Ketua MKD, Sarifuddin Sudding.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.

VIVA – Anggota Komisi III DPR Sarifudin Sudding, mempertanyakan usulan anggaran yang diajukan Kepolisian RI terutama terkait dengan pengamanan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru di Kalimantan Timur.

YLBHI Desak RUU KUHAP Hapus Polri Sebagai Penyidik Utama, Singgung Lembaga Super Power

Dalam pemaparan yang disampaikan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, di hadapan Komisi III DPR, disebutkan bahwa untuk IKN meminta ada alokasi pengamanannya.

"Apakah memang Ibu Kota Negara dalam situasi pandemi masih dilanjutkan apa di hold," kata Sudding, seperti dalam tayangan youtube DPR RI, saat rapat kerja Komisi III dengan Kapolri, Jaksa Agung, dan Menkumham terkait RKA/RKP KL tahun anggaran 2022, Senin 7 Juni 2021.

Densus 88 Ungkap Peran Terduga Teroris Penjual Tanaman Hias yang Ditangkap di Bogor

Baca juga: Azis Samual Dukung Airlangga Hartarto Jadi Capres 2024

Dalam pemaparan Wakapolri, tertulis 'Pengamanan Ibu Kota Negara Baru sebesar Rp63, 37 Miliar'. Point anggaran pengamanan ini, masuk dalam belanja barang sebesar Rp10,222 Triliun yang diprioritaskan untuk meningkatkan pelayanan Kamtibmas terkait pemenuhan.

Bangun Hubungan Harmonis ke Pekerja Pelabuhan, Polres Priok Bagikan Ratusan Makanan

Meski demikian, Sudding memastikan Fraksi PAN mendukung usulan tambahan dana sejumlah Rp10,222 triliun yang diajukan Polri tersebut. Apalagi pada 2021 ini, terjadi penurunan signifikan anggaran dari sekitar Rp112 triliun tapi turun ke Rp97 triliun.

Apalagi, tantangan ke depan menurut Sudding sangat kompleks. Ia menyoroti seperti pelaksanaan di bidang cyber, yang memiliki tantangan yang cukup besar.

"Prinsipnya Fraksi PAN setuju memberikan usulan tambahan mengingat tantangan ke depan cukup berat," katanya.

Satpol PP Kebayoran Lama mengamankan anak yang diduga disiksa oleh orang tuanya

Kabar Terbaru Kasus Anak Disiksa di Kebayoran Lama, Ada yang Ngaku Keluarganya

Ada orang yang mengaku sebagai keluarga dari anak yang menjadi korban penganiayaan orang tuanya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

img_title
VIVA.co.id
22 Juli 2025