Gerhana Matahari Cincin Tak Terlihat di RI, Sunahkah Salat Kusuf?
- ANTARAFOTO/Khalis Abdya
“Karena bulan terlihat jauh (dari Bumi), sehingga piringannya itu terlihat kecil. Ketika terjadi gerhana, piringan Bulan itu tidak mampu untuk menutup seluruh piringan Matahari. Sehingga, ketika terjadi puncak gerhana, ketika Bulan melewati titik tengah-tengahnya Matahari, cakram atau piringan Bulan itu tidak menutup seluruh piringan Matahari,” ujarnya.
Akibatnya, cahaya garis pinggir piringan Matahari membias dan terlihat dari Bumi seperti garis cincin. Itu berbeda dengan Gerhana Matahari Total yang terjadi pada 9 Maret 2016. Saat itu, katanya, posisi Matahari berada di titik jauh edar Bumi, sementara titik edar Bulan di titik dekat Bumi. Maka Bulan terlihat besar dan ketika terjadi puncak gerhana piringan Bulan terlihat menutup seluruh piringan Matahari.
Ia menjelaskan, peredaran benda-benda langit berbentuk bulat pepat alias elips, tidak bulat sempurna. Itu sebabnya ada titik terjauh dan terdekat Bumi ke Matahari dan peredaran Bulan ke Bumi. Kebetulan, pada saat GMC pada Kamis, posisi Matahari beredar di titik dekat edar Bumi, sementara titik edar Bulan berada di titik jauh dari Bumi.
