Kapal Vietnam Curi Ikan di Natuna, Manfaatkan Detik-detik Proklamasi

Awak kapal berbendera Vietnam yang berhasil dievakuasi dari kapalnya yang tenggelam dalam pengejaran yang oleh petugas PDSKP diamankan di Batam, Kepulauan Riau, Jumat, 20 Agustus 2021.
Sumber :
  • ANTARA/Naim

VIVA – Satu unit kapal Vietnam mengalami mesin panas hingga terbakar dan tenggelam dalam pengejaran oleh pengawas perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) karena mencuri ikan di Laut Natuna.

KM Mulya Abadi Hilang Ditemukan Tanker Australia di Laut Flores, Alami Patah Kemudi

"Dalam prosesi pengejaran, satu kapal karena 'over heat' kemudian menimbulkan panas di mesinnya, timbul asap dan terbakar kemudian tenggelam," kata Direktur Jenderal PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin di Batam, Kepulauan Riau, Jumat, 20 Agustus 2021.

Aparat PSDKP langsung melakukan penyelamatan terhadap seluruh awak kapal dan membawanya ke Batam untuk kepentingan penyelidikan. Kondisi seluruh awak kapal yang terbakar dan tenggelam itu dilaporkan  baik.

KM Mulya Abadi dari Makassar Hilang di Perairan Flores, Tim SAR Lakukan Pencarian

Upaya penangkapan kapal itu terjadi pada 17 Agustus, beberapa saat sebelum detik-detik Proklamasi.

Ia mengatakan berdasarkan pemantauan menggunakan radar satelit dan perlengkapan lain, aparat mengidentifikasi dua kapal asing yang mencuri ikan di WPP 711 Natuna Utara, yang lokasinya jauh dari landas kontinen Vietnam.

Tragis, KMP Tunu Pratama Jaya Diisi Melebihi Batas Saat Kecelakaan, Banyak Penumpang ‘Siluman’

Tiga kapal pengawas perikanan, Hiu 11, Hiu Macan Tutul 02 dan Orca 3, mengejar, memeriksa dan menangkap dua kapal Vietnam KG 1843 TS dan KG 1938 TS, sebelum salah satunya mengalami mesin panas, terbakar dan tenggelam.

"Satu kapal terbakar, satu kapal mengawal ke Batam untuk proses hukum lebih lanjut," katanya.

Di dalam satu kapal yang dikawal hingga Batam ditemukan 1 ton ikan yang mereka ambil dari perairan Indonesia. Sedangkan kapal yang tenggelam diduga adalah ‘kapal suami’ yang menampung hasil tangkapan.

Selain barang bukti kapal, sebanyak 22 anak buah kapal dari dua kapal itu juga turut diamankan di Batam, Kepulauan Riau. (ant)

Ketua Bidang Tarif dan Usaha DPP Gapasdap, Rahmatika

Gapasdap Sebut Usulan Khofifah Tambah Kapal di Ketapang-Gilimanuk Perlu Kajian yang Tepat

Kemacetan yang terjadi di Ketapang bukan disebabkan oleh kekurangan kapal, melainkan karena keterbatasan jumlah dermaga.

img_title
VIVA.co.id
28 Juli 2025