Demi Herd Immunity, Gibran Gelar Vaksinasi Door to Door ke Warga

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat meninjau vaksinasi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Sodiq (Solo)

VIVA – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melakukan jemput bola kepada warga yang belum mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 secara door to door. Cara tersebut diambil untuk mempercepat pencapaian vaksinasi di Kota Solo.

Heboh Instagram Gibran Follow Akun Judol, Fakta Baru Sidang PPDS Undip hingga Kecepatan BMW Adu Cepat dengan Whoosh

“Pokoknya kita door to door menyisir dengan Babinsa dan Puskesmas setempat. Pokoknya kita suntik-suntik semua yang belum divaksin,” kata Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Solo, Rabu, 6 Oktober 2021.

Menurut dia, vaksinasi secara door to door memiliki tantangan tersendiri lantaran harus menyisir warga yang belum mendapatkan vaksin.  Dengan kondisi tersebut jumlah warga yang divaksin secara door to door setiap harinya tidak menentu.

Ketua OJK Beberkan Tantangan Terbesar Sektor Keuangan RI

“Tergantung yang tersisir berapa kan nggak gampang ini yang tercecer soalnya tinggal sedikit,” ujar dia.

Lantas, putra sulung Presiden Jokowi itu menyebutkan warga yang mendapatkan layanan suntik vaksin secara door to door itu di antaranya para penyintas, pasien komorbid dan lansia. Tak hanya itu, vasinasi door to door juga menyasar kepada warga yang menolak untuk divaksin karena keyakinan.

Relawan Bela Wapres Gibran Ditengah Upaya Pemakzulan: Mustahil Dilakukan!

“Biasanya itu penyintas yang dulu ngga sempat vaksin kan banyak juga tuh. Terus yang takut-takut, lansia yang tidak ada yang mengantar ke tempat vaksin, orang-orang yang malas antre. Termasuk (yang masih enggan divaksin) nanti kita edukasi dan nggak kita paksa,” ujarnya.

Dengan vaksinasi door to door diharapkan bisa mempercepat pencapaian vaksinasi dan menciptakan kekebalan komunitas di Kota Solo.


 

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI Prabowo Subianto.

Kata Muzani soal Pesan Prabowo ke Megawati yang Dititip Lewat Dasco

Meski pertemuan itu tidak diumumkan secara formal sebagai agenda politik, banyak pihak membaca sinyal rekonsiliasi nasional di dalamnya.

img_title
VIVA.co.id
6 Juni 2025