Ganjar Sebut Masyarakat Jawa Punya 'Ilmu Titen' untuk Mitigasi Bencana

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbincang dengan sesepuh Sedulur Sikep Samin, Mbah Lasiyo, di Dukuh Karangpace, Desa Klopoduwur, Kabupaten Blora, Rabu, 10 November 2021.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menekankan pentingnya sistem peringatan dini atau early warning system dalam upaya mengurangi risiko bencana yang terjadi pada musim hujan.

Korban Tewas Akibat Gempa di Afghanistan Jadi 1.124 Orang

"Hal yang paling penting dalam kesiapsiagaan adalah edukasi seperti halnya menggunakan 'early warning system'," katanya di Semarang, Rabu.

Ganjar berpendapat bahwa masyarakat harus memahaminya jika bencana itu disebabkan kondisi alam sehingga dengan demikian, manusia harus berharmonisasi terhadap alam dan lingkungan sekitar.

Gempa Dahsyat Guncang Afghanistan, 800 Orang Tewas Ribuan Luka-luka

"Kepedulian terhadap alam, harus didorong kepada masyarakat untuk lebih peduli, misalnya dengan mencegah melalui pendidikan dan pelatihan," ujarnya.

Selain itu, semua pihak juga bisa dilibatkan karena memiliki beragam metode untuk cara untuk menyampaikan kepada masyarakat, bahkan desa tanggap bencana pun dapat terwujud di berbagai daerah rawan bencana yang ada di Jateng.

Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Afghanistan, Lebih dari 250 Orang Tewas

Ganjar menyebutkan kearifan lokal masyarakat di Jawa Tengah terkait dengan mitigasi bencana sebenarnya sudah dilakukan sejak dulu.

"Sebagai kearifan lokal, sebenarnya kita sudah memiliki cara mitigasi bencana, namanya: ilmu titen, seperti ketika hewan turun dari gunung, masyarakat sudah bersiap-siap akan terjadi gunung meletus atau erupsi; jika pintu dan jendela rumah tidak bisa dibuka atau ditutup, berarti ada gempa; bahkan di Pemalang, jika terjadi gempa, masyarakat akan menancapkan alat penumbuk beras atau 'alu janda' ke empat sudut desa agar gempa berhenti," katanya.

Proses pencarian korban longsor di Brebes, Jawa Tengah.

Photo :

Pelaksana Tugas Kepala BPBD Jawa Tengah Safrudin menambahkan, pihaknya sudah mendata seluruh kekuatan kebencanaan di provinsi itu. Sebanyak 9.631 personel dengan berbagai kecakapan kebencanaan disiagakan dan sejumlah peralatan pendukung sudah disiapkan di semua daerah.

Aparat BPBD di semua daerah di Jawa Tengah, katanya, sudah menggelar apel siaga sebagai bentuk kesiapsiagaan mereka. Begitu pula penyiapan sumber daya manusia pendukung dan logistik.

Safrudin mengatakan bahwa tidak hanya banjir dan tanah longsor, musim hujan pada tahun 2021 juga diwaspadai adanya bencana banjir bandang yang berpotensi terjadi di Jawa Tengah. (ant)

Ganjar Pranowo Ikut Pasang Foto Profil Brave Pink-Hero Green

Ganjar Pranowo Ikut Pasang Foto Profil Brave Pink-Hero Green: Keberanian Itu Menular!

Ganjar ikut tren foto profil pink-hijau dengan pesan “Keberanian itu menular!”. Simbol Brave Pink-Hero Green kini jadi solidaritas digital gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat.

img_title
VIVA.co.id
3 September 2025