Manfaatkan Teknologi dan TI, Solusi Pengusaha di Masa Pandemi

Ilustrasi bisnis.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Pandemi covid-19 merupakan keadaan di luar perkiraan semua orang. Tak terkecuali dengan pelaku usaha. Kondisi tersebut membuat ekosistem bisnis offline hancur.

Setelah Dinyatakan Tertangkap, Bjorka Muncul Lagi Sebar Data Internal Polri! Polda Metro Buka Suara

Ini menyusul banyaknya aturan yang membatasi ruang gerak pelaku usaha. Ditiadakan event dan pembatasan fisik lainnya membuat pelaku usaha sulit mendulang pendapatan. Buntutnya, omzet mereka pun melorot tajam.

Kondisi krisis ini membuat pelaku usaha berpikir keras mencari alternatif mempertahankan dan bahkan meningkatkan pendapatan. Salah satunya, memanfaatkan internet dan teknologi informasi (TI).

Afghanistan Jadi Gelap

Pembatasan sosial mengakibatkan cara pemasaran konvensional menjadi sangat terbatas. Solusinya, pelaku usaha menggunakan instrumen digital untuk menggenjot pemasaran dan penjualan. Hasilnya pun cukup menjanjikan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait persentase perusahaan yang menggunakan internet dan TI untuk pemasaran menyebutkan, sebanyak 47,75 perusahaan sudah menggunakannya sebelum covid-19 sampai sekarang, tidak menggunakan (46,5 persen) dan baru memulai saat covid-19 (5,76 persen).

Menteri Komdigi Resmikan Ribuan Kampung Internet, Wagub Sebut Sesuai Program PHTC Provinsi Sumut

Fakta lain menyebutkan, tidak semua tidak semua bisnis meradang dan gulung tikar di masa pandemi. Bagi pebisnis yang sudah memanfaat teknologi digital, pandemi justru menjadi berkah yang berlipat-lipat bagi mereka.

Salah satunya, Diah Cookies. Pelaku usaha kreatif asal Surabaya. Memulai usaha kue kering rumah sejak tahun 2010. Dia bergabung dengan Pahlawan Ekonomi, program pemberdaaan ekonomi perempuan yang diinisiasi Tri Rismaharini (kini Menteri Sosial RI).

Di Pahlawan Ekonomi,  Diah belajar digital marketing mulai nol. Bekal dan  pengalaman belajar digital marketingsangat membantu menjalankan roda usaha di era pandemi. Internet menjadi tulang punggung bagi pengembangan usahanya. Connectivity dirasakan benar oleh pelaku usaha kecil seperti ini untuk memperbesar pasar.

Diah Arfianti, pemilik Diah Cookies, lama berpuasa dan belajar sulitnya meraih omzet dari kanal digital. Awalnya hanya menggunakan instrumen digital sekitar 30 persen saja. Sisanya, 70 persen dilakukan melalui aktivitas offlineseperti bazar, pameran, dan lainnya.

Namun dalam penjalanan, penjualan Diah Cookies sekitar 80 persen pendapatan dari penjualan online (termasuk penjualan on the spot), dan 20 persen penjualan offline.

Ramadan tahun ini, produk Diah Cookies telah di-review sejumlah selebritis papan atas di Indonesia melalui akun IG-nya masing-masing. Di antaranya, Raisa, Nagita Slavina, Daniel Mananta, Ersa Mayori, dan Irish Bella.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya