Omicron Masuk Sulsel, Plt Gubernur Minta Warga Batasi Mobilitas
- VIVA/Irfan
VIVA – Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman meminta kepada seluruh warganya agar mewaspadai penularan varian Omicron pasca ditemukannya satu kasus di Kabupaten Takalar. Dia pun mengimbau agar masyarakat mengurangi mobilitas di luar rumah.
"Sudah ada ditemukan satu orang yang positif varian Omicron. Tentu kita harus waspada untuk mencegah penyebaran. Kepada seluruh masyarakat khususnya di Sulawesi Selatan, untuk mengurangi mobilitas dan kerumunan, tetap mengikuti protokol kesehatan, pentingnya 5M. Wujudkan kewaspadaan itu dalam tindakan nyata," kata Andi Sudirman, Minggu, 23 Januari 2022.
Omicron varian baru Covid-19 (ilustrasi)
- ANTARA/Shutterstock
Selain itu, dia juga meminta masyarakat untuk melakukan vaksinasi bagi yang belum sebagai upaya dalam membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.
“Vaksin adalah ikhtiar kita dalam meningkatkan kekebalan tubuh sekaligus menghindari kondisi 'fatality' ketika terpapar COVID-19. Mari untuk memastikan diri telah melakukan vaksinasi. Jaga kesehatan, imun di tengah kondisi pandemi ini. Serta untuk senantiasa berdoa, semoga Sulsel tetap dalam lindungan-Nya, Aamiin," ujarnya.
Satu kasus COVID-19 varian omicron terdeteksi di Kabupaten Takalar. Tepatnya di Dusun Barua, Kelurahan Bontomarannu, Kecamatan Galesong Selatan. Warga itu berinisial Nr (27).
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Arman Bausat, menyampaikan bahwa saat ini pasien itu tengah melakukan isolasi di RSUD Padjonga Dg. Ngalle Takalar.
"Adapun rencana tindak lanjut yang akan dilakukan, Dinas Kesehatan setempat tetap melakukan kegiatan penyelidikan epidemiologi dan pengambilan swab kontak erat (tenaga kesehatan, keluarga pasien) untuk diperiksa sampelnya. Serta melakukan kegiatan surveilans ketat di wilayah kerja Puskesmas Bontomarannu dan sekitarnya dengan memantau perkembangan peningkatan kasus ILI (Influenza-Like Illness) dan pneumonia," jelasnya.
3 Anggota DPRD OKU Baru Menjabat Sudah Kena OTT, Ketua KPK Wanti-wanti Begini
3 Anggota DPRD OKU Sumsel terjaring operasi tangkap tangan atau OTT. Padahal, mereka baru 5 bulan menjabat sebagai wakil rakyat.
