Viral Ajakan Perang Bela Shiddiqiyyah, Pengurus Beri Penjelasan

Polisi berjaga di depan gerbang Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Ploso berjaga di depan Pesantren Ashiddiqiyah dalam upaya penangkapan Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) atau Mas Bechi di Jombang, Jawa Timur, Kamis (7/7/2022).
Sumber :
  • Antara/Syaiful Arif

VIVA Nasional – Cuplikan video memperlihatkan seorang pria ber-orasi mengajak Jemaah berperang membela Shiddiqiyyah usai penangkapan Bechi sebagai pelaku pencabulan viral di media sosial.

Video berdurasi dua menit lima detik itu diunggah oleh pemilik akun PartaiSocmed di Twitter. Tampak seorang orator berdiri di hadapan ratusan orang Jemaah dan mengajak mereka untuk berperang membela Shiddiqiyyah.

“Kita tidak menyerang, mereka yang menyerang. Kita tidak melawan, mereka yang memukul, menendang dan melukai kita. Kita hanya bertahan untuk harga diri kita sebagai santri Shiddiqiyyah yang membela ulama dan guru kita Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi,” teriak sang orator.

Penjelasan pengurus Shiddiqiyyah

Menurut informasi tvOnenews, Ketua Umum Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) Joko Herwanto membenarkan adanya video tersebut. Joko mengatakan orator merupakan salah satu pengurus organisasi Orshid bernama Edi Setiawan.

Diketahui, video tersebut terjadi di kediaman Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi, pada Jumat 8 Juli 2022. Menurut Joko, Edi sedang menyemangati ratusan santri yang baru dipulangkan dari Polres.

Joko menginformasikan, Edi bukan bermaksud untuk provokasi Edi pun memberikan klarifikasi serupa. Dia mengakui orator dalam video tersebut adalah dirinya. Sedangkan, ratusan santri yang mendengarkan orasinya adalah benar para santri yang baru dipulangkan dari Polres.

Sekolah Ditutup dan Ujian Ditunda, India Bersiap Perang dengan Pakistan?

Edi merasa para santri yang baru kembali itu berada dalam kondisi kurang bersemangat. Oleh karena itu, dia berusaha untuk menyemangati mereka dengan berorasi tentang perang badar. Edi mengatakan, pernyataan ‘siap kita berperang?’ adalah perang melawan hawa nafsu, bukan perang sesungguhnya.

Bahlil Khawatir Perang India-Pakistan Berdampak pada Ekspor CPO dan Batubara
Ilustrasi penganiayaan

Kuasa Hukum Santri Korban Dugaan Penganiayaan di Ponpes Gus Miftah Beri Penjelasan

KDR (23) seorang santri asal Kalimantan di Pondok Pesantren atau Ponpes Ora Aji, diduga menjadi korban penganiayaan.

img_title
VIVA.co.id
31 Mei 2025