Ketua Baru IPNU Terpilih, Ini 5 Program yang Perlu Dikembangkan
- VIVA/Syaefullah
VIVA Nasional – Kongres XX Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) sudah berakhir pada Selasa, 16 Agustus 2022 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Kongres XX IPNU menetapkan Muh Agil Nuruz Zaman sebagai ketua umum terpilih untuk masa khidmah 2022-2025.
Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU periode 2019-2022 Aswandi Jailani menaruh harapan besar kepada Agil dan kepengurusan yang baru ini untuk dapat melanjutkan inovasi dan pengembangan organisasi yang telah dilakukan oleh kepengurusan sebelumnya.
Setidaknya, ada lima hal penting yang menjadi inovasi PP IPNU masa khidmah 2019-2022. Pertama, PP IPNU 2019-2022 telah mengembangkan database nasional. Seluruh anggota IPNU mulai terdata secara terpusat. Pengembangan database ini disebut pada mulanya berjalan di cabang-cabang sehingga tidak ada kesamaan data antara pusat dan daerah.
PP IPNU menginisiasi database nasional ini agar pendataan di seluruh pimpinan, mulai wilayah, cabang, dan pimpinan di bawahnya dapat dilakukan secara lebih mudah dan terpusat. Mereka tidak perlu lagi membuat sistem serupa.
“Rekan-rekan pengurus pimpinan wilayah, pimpinan cabang, pimpinan anak cabang, hingga ranting dan komisariat tidak perlu repot-repot untuk membuat sistem database lagi. Ini sudah kami sediakan,” kata Aswandi.
Menag Yaqut Cholil Qoumas saat menghadiri Kongres IPNU ke-20 dan IPPNU ke-19.
- VIVA.co.id/ Syaefullah
Ia menitipkan, database ini agar dapat lebih dikembangkan oleh kepengurusan PP IPNU yang akan datang. Sebab, sebagai sebuah sistem baru, ia mengakui ada berbagai kekurangan.
“Database nasional ini menjadi aset berharga yang masih terus memerlukan pengembangan. Paling tidak, ini sudah kami hadirkan untuk rekan-rekan IPNU se-Indonesia,” katanya.
Selain database, inovasi baru yang dihasilkan oleh PP IPNU masa khidmah 2019-2022 adalah soal klasterisasi dan akreditasi. Dua hal ini disebutnya sangat penting untuk memajukan organisasi. Kehadiran sistem ini dapat menggerakkan pimpinan di seluruh tingkatan lebih aktif lagi dalam melakukan kaderisasi dan kegiatan-kegiatan organisasi lainnya.
Aswandi melanjutkan, database, klasterisasi dan akreditasi ini menjadi terobosan baru yang sangat penting bagi pengembangan IPNU ke depan. Hal ini menuai apresiasi dari seluruh peserta Kongres XX IPNU. Tak ayal, seluruh peserta Kongres XX IPNU ini menerima Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) PP IPNU masa khidmah 2019-2022 tanpa ada penolakan dari satu peserta pun. Proses LPJ juga berlangsung sangat lancar tanpa dinamika yang berarti.