Sindir Pengawalan Ketat Kapolri, Eks Kepala BAIS: Lambang Ketidakbenaran, Malah Bangga

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Sumber :
  • dok Polri

VIVA Nasional - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Laksamana Madya (Purn) Soleman B Ponto menyoroti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang memakai banyak ajudan atau pakai pengawalan ketat. Apalagi, iring-iringan Kapolri kerap memakai sirine.

Respons Video Viral SBY Tak Salami Kapolri di HUT TNI, Ini Kata Demokrat

"Seorang polisi itu menjaga keamanan dan ketertiban. Dia selalu harus tampil memperlihatkan situasi. Ini loh saya aman. Jadi, saya bisa naik mobil sendirian, saya tidak pakai pengawal karena situasi di wilayah saya aman," kata Soleman Ponto di Jakarta pada Rabu, 19 Oktober 2022.

Menurut dia, ajudan itu merupakan lambang dayang-dayang. Seorang Panglima TNI, kata dia, punya ajudan karena menghadapi situasi yang selalu tidak menentu sebagai seorang militer. 

Polisi Periksa 17 Saksi Usut Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sementara, dia menyindir polisi itu ibarat teman bagi masyarakat sehingga harus bangga apabila berjalan tanpa pengawal.

Istana Tegaskan Kapolri Tak Pernah Ajukan Tim Reformasi Polri hingga Ditolak Prabowo

"Kalau polisi sudah jalan pakai delapan ajudan, berarti situasi tidak aman lagi Indonesia ini. Kalau Kapolri bisa jalan-jalan di Jakarta tanpa ngoeng-ngoeng pengawalan dengan tenang dan tertib, saya kira bisa banyak dari luar negeri datang," lanjut Soleman. 

"Yang terjadi, Kapolri jalan ngoeng-ngoengnya sebelum 10 meter sudah bunyi, jalan ditutup. Ini kan lambang ketidakbenaran, malah kita bangga," jelas dia.

Makanya, Soleman menyinggung saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi kemarin sempat memanggil Kapolri bersama pejabat Mabes Polri, Kapolda hingga Kapolres di Istana Negara. Dia menyoroti larangan Jokowi agar Kapolri dan para perwira Polri dilarang memakai topi, bawa tongkat komando, handphone dan ajudan.

"Pak Jokowi ini orang Solo, jadi senengnya pakai simbol. Kenapa jangan pakai topi? Biar kelihatan kepalanya, mukanya. Ini loh polisi-polisi yang sekarang seperti ini tampangnya. Memang polisi seperti itu, harus kelihatan," jelas Solemen. 

"Lain dengan kita militer apalagi intel, harus jadi tukang bakso di pinggir jalan. Tapi, polisi tidak bisa, harus kelihatan mukanya seorang polisi," ujarnya.

Kemudian, kata dia, Jokowi juga melarang Kapolri serta jajarannya membawa tongkat komando. Menurut dia, pemegang tongkat komando di militer itu setiap kata-kata yang keluar atau instruksinya harus dilaksanakan. Sebab, tongkat komando itu lambang kekuasaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya