Sejarah Istana Batu Tulis Bogor yang Sering Digunakan Megawati untuk Urusan Politik
- Dok. PDI-P
VIVAÂ - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri resmi mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang bakal maju dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Megawati mengumumkan pencapresan Ganjar di Istana milik Negara, yaitu Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat pada Jumat 21 April 2023 bertepatan pada hari Kartini.
Bukan tak beralasan Megawati mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP di Istana Batu Tulis. Pada tahun 2009, Megawati mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait kesepakatan bersama menghadapi Pilpres 2009. Megawati jadi capres, sedangkan Prabowo sebagai cawapres.
Pada tahun 2014 lalu juga Megawati mengumumkan Joko Widodo (Jokowi) maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) di Istana Batu Tulis.Â
Megawati Soekarnoputri mengumumkan Ganjar Prabowo capres PDIP
- Tangkapan layar
Kemudian, pada tahun 2017 Megawati mengadakan pertemuan tertutup dengan Joko Widodo. Pertemuan itu merupakan pertemuan mendadak membahas sejumlah dinamika politik.
Megawati dan Jokowi kembali bertemu di Istana Batu Tulis pada tahun 2018. Pertemuan tersebut juga kembali mendeklarasikan Jokowi untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2019.
Pada tahun 2022 juga Megawati kembali membahas soal peta politik Pemilu 2024 dengan Presiden Joko Widodo. Pertemuan itu berlangsung sekitar hampir dua jam di Istana Batu Tulis, Bogor Jawa Barat.
Tak hanya itu, faktor utama Megawati memilih Istana Batu Tulis sebagai tempat pengumuman capres dari PDIP diyakini adalah karena keberadaan Istana Batu Tulis tak bisa dilepaskan dengan sosok presiden pertama RI, yaitu  Soekarno yang merupakan ayah dari Megawati.
Istana Batu Tulis merupakan tempat favorit dan sebagai tempat peristirahatan terakhir Presiden Soekarno atau Bung Karno. Dalam Istana tersebut juga banyak meninggalkan misteri dan catatan sejarah kepribadian Bung Karno.
Istana Batu Tulis itu juga tidak jauh dari prasasti Batu Tulis peninggalan kerajaan Padjajaran. Istana yang terletak di Bogor Selatan itu juga menjadi tempat peristirahatan Bung Karno selepas Orde Baru berkuasa.Â
Berdasarkan catatan sejarah, pembangunan Istana Batu Tulis ini bermula dari kunjungan ahli gunung berapi asal Belanda Abraham Van Riebeeck pada 1702. Menghimpun informasi dari berbagai sumber, Van Riebeeck ditugaskan pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk memeriksa kondisi Buitenzorg (Bogor) setelah letusan Gunung Salak pada 1699.