Jemaah Haji Indonesia Bingung Diminta Sidik Jari Petugas Provider Saudi

Jemaah Haji di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah
Sumber :
  • MCH 2023

JEDDAH – Kedatangan jemaah haji Indonesia di Bandara International King Abdul Aziz, Jeddah rupanya jadi ladang bisnis untuk para penjual jasa provider lokal. Mereka hilir mudik masuk ke paviliun Bandara King Abdul Aziz, untuk menawarkan aneka paket kuota komunikasi. Satu persatu jemaah didekati.

DPR Setujui Pembayaran Sebagian Biaya Haji 2026 di Muka

Mereka memberikan kartu perdana secara gratis. Namun cara mereka cukup menganggu karena terlalu agresif. Meminta foto paspor, scan kartu identitas jemaah hingga melakukan basmah atau sidik jari jemaah.  

Melihat sibuknya petugas provider membuat jemaah bingung. Sulitnya memahami bahasa Arab, membuat jemaah  akhirnya mengikuti saja apa yang diminta. Bahkan ada jemaah menduga sales provider adalah bagian dari petugas yang melakukan pendataan jemaah di paviliun. 

KPK Butuh Kesaksian Jemaah 2024 untuk Bongkar Korupsi Kuota Haji, Begini Caranya

Jemaah

Photo :
  • 1487398

"Ini apa pak," tanya salah satu jemaah yang tampak kebingungan. Setelah dijelaskan, bahwa itu kartu perdana dan mereka bisa menolak, tapi petugas provider tersebut tetap melakukan scanning id dan meminta jemaah sidik jari. Dengan muka kebingungan, jemaah tersebut hanya menuruti. 

KPK Geledah Rumah ASN Kemenag, Kijang Innova Zenix Ikut Disita

Menanggapi ini, Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Maskat mengatakan tawaran provider itu karena kehadiran provider tersebut legal. "Sifatnya opsional, jadi jemaah yang merasa keberatan bisa menolak," kata Maskat, Sabtu, 10 Juni 2023.

Dikatakan Maskat, terkait permintaan paspor dan basma, itu juga menjadi prosuder standar dalam pendataan perdana. "Saya juga beli dari mereka. Tapi prinsip kehadiran mereka tidak terkait dengan PPIH tapi dari manajemen bandara, dan legal," tandasnya.

Gubernur BI, Perry Warjiyo

Makin Go Internasional, Bos BI Sebut QRIS Bakal Bisa Dipakai di China dan Arab Saudi

Penggunaan QRIS di mancanegara juga terus dipacu BI, bahkan hingga ke berbagai negara di dunia seperti misalnya China dan Arab Saudi.

img_title
VIVA.co.id
22 Agustus 2025