Waspada Pancaroba di Maret-April Berpotensi Puting Beliung, Simak Pertandanya!
- Daru Waskita/ VIVA.co.id
Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan, dalam menghadapi kondisi cuaca yang cepat berubah setiap harinya akibat fenomena pancaroba tersebut.
"Cuaca panas dan hujan dapat terjadi silih berganti dengan cepat sehingga dapat memicu gangguan daya tahan tubuh. Selain itu, masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan aktivitas di luar ruangan termasuk dengan menggunakan perangkat pelindung diri dari terik matahari/hujan seperti payung, topi, atau jas hujan," ujarnya.
Cuaca ekstrem di Jateng yang terjadi awal tahun 2023.
- tvOne/ Teguh Joko Sutrisno
Fenomena atmosfer memicu cuaca ekstrem
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, monitoring BMKG menemukan sejumlah fenomena atmosfer yang cukup signifikan, dan dapat memicu peningkatan curah hujan disertai kilat atau angin kencang di wilayah Indonesia. Di antaranya yakni aktivitas monsun Asia, yang menurutnya masih dominan terjadi.
Kemudian yang kedua, aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) pada kuadran 3 (Samudra Hindia Bagian Timur), diprediksi akan memasuki wilayah Pesisir Barat Indonesia pada beberapa pekan ke depan.
Ketiga, adanya aktivitas gelombang atmosfer di sekitar Indonesia bagian Selatan, Tengah, dan Timur. Keempat, terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di Indonesia Bagian Tengah dan Selatan.
"Seluruh fenomena atmosfer tersebut berkontribusi terhadap terjadinya fenomena cuaca ekstrem di berbagai wilayah di Indonesia," ujarnya.
