Tradisi Takjil Gulai Kambing Setiap Malam Jumat di Masjid Kauman Yogyakarta
- VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)
"Kalau dulu, gulai kambingnya benar-benar dimasak sendiri. Yang masak ya warga sekitar masjid. Kambingnya juga disembelih sendiri," urai Jujuk.
"Masaknya lama. Prosesnya juga panjang. Terus porsi yang disiapkan juga ribuan sesuai jumlah jamaah. Seiring dengan perkembangan zaman akhirnya saat ini kami serahkan ke pihak katering," imbuh Jujuk.
Jujuk membeberkan meskipun diserahkan ke jasa katering namun pihak takmir masjid selalu memeriksa kualitasnya. Kualitas ini di antaranya adalah masalah rasa dan persentasi antara jumlah daging dengan jeroan.
"Kami lakukan seleksi. Kami seleksi pertama dari rasanya. Kemudian perbandingan daging dengan jeroannya dalam satu porsi. Jangan sampai isinya jeroan semua. Kemudian bumbunya. Kami pilih katering yang tidak memakai bumbu instan," urai Jujuk.
Jujuk menerangkan untuk katering penyedia menu gulai kambing ini juga tidak dipegang oleh satu katering saja. Jujuk mengungkapkan saat ini ada empat katering yang melayani takjil menu gulai kambing itu.
"Kita nilai terus setiap saat. Kita bikin rangking. Nanti yang rangkingnya tertinggi tahun berikutnya akan mendapatkan jumlah porsi yang lebih banyak dibanding katering lainnya. Untuk menu gulai kambing ini kami menyediakan kurang lebih 1500 porsi," tutup Jujuk.
