Irjen Ansyaad Mbai: Jangan Hancurkan Densus!
- Antara
VIVA – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri tengah disorot, menyusul keterlibatan salah satu oknum anggotanya dalam kasus penguntitan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Febrie Adriansyah.Â
Oknum dari satuan elit kontraterorisme Mabes Polri itu bahkan sampai tertangkap tangan oleh tim pengamanan Puspom TNI yang ditugaskan di Kejaksaan Agung, karena kepergok menguntit Jampidsus.Â
Dari hasil pemeriksaan POM TNI, oknum tersebut benar adalah anggota Polri dari satuan Densus 88 Polri. Saat diinterogasi, oknum penguntit juga tak bisa mengelak bahwa memang 'ditugaskan' menguntit Jampidsus, berdasarkan pemeriksaan handphone pelaku terdapat profiling Jampidsus.Â
Sebagai tindaklanjut kasus penguntitan Jampidsus oleh oknum Densus 88, Kejaksaan telah menyerahkan oknum Densus 88 itu ke Propam Polri sebagai satuan pemeriksa internal anggota Polri untuk ditindaklanjuti.
Kasus penguntitan ini masih terus bergulir, meskipun pihak Kejaksaan maupun Mabes Polri telah angkat suara terkait kasus tersebut. Sejatinya, publik masih bertanya mengapa oknum Densus 88 menguntit salah satu petinggi di Kejaksaan Agung itu? Lalu siapa yang menyuruhnya?Â
Mantan Kepala BNPT Irjen Pol (purn) Ansyaad Mbai
- Youtube Karni Ilyas Club
Densus Sempalan
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) yang juga tokoh senior Densus 88, Irjen Pol (purn) Ansyaad Mbai mengaku geram dengan kejadian tersebut. Pun dengan tokoh-tokoh senior Densus 88 lainnya, juga menyatakan hal serupa.Â
"Terus terang seluruh tokoh senior itu marah. Marahnya bukan sama yang ditangkap itu, tapi siapa yang menggunakan ini? (anggota Densus untuk menguntit Jampidsus)" kata Ansyaad Mbai dalam dialog di Karni Ilyas Club dikutip VIVA, Kamis, 30 Mei 2024
Â
Ansyaad termasuk para senior Densus, meyakini oknum penguntit Jampidsus ini ada yang 'menggerakkan'. Dia menyebut ada faksi lain di Densus 88 yang berada di luar kendali satuan.Â
"Singkatnya, ini ada kelompok sempalan Densus yang diluar kendali dari Kadensus. Jadi tolong ini dipahami. Jadi dia yang ditangkap adalah double korban," ujarnya
Ia menegaskan Densus 88 adalah aset nasional dan kebanggaan bangsa Indonesia. Dengan segala kiprahnya, Ansyaad menuturkan Densus 88 telah menjadi role model -- bahkan best practice dalam kegiatan kontraterorisme.Â