PPATK Ungkap Fakta Transaksi Mencurigakan Judi Online, Lebih Ngeri dari Korupsi

Ilustrasi barang bukti kasus korupsi
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Koordinator Kelompok Substansi Humas Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Natsir Kongah mengatakan, pihaknya mencatat kalau laporan transaksi keuangan mencurigakan didominasi judi online.

Peran Nadiem Makarim dalam Proyek Laptop Chromebook Mencengangkan, Bagaimana Keuntungan yang Didapat?

Pihaknya mencatat, secara akumulasi judi online jumlahnya lebih tinggi ketimbang laporan transaksi keuangan mencurigakan yang berasal dari kasus korupsi. Dimana, jumlahnya sebanyak 32,1 persen dari total laporan. Lalu kasus penipuan 25,7 persen, kemudian tindak pidana lain 12,3 persen.

"(Untuk) Korupsi malah 7 persen," kata dia, Sabtu, 15 Juni 2024.

Ibrahim Arief Tahahan Kota karena Gangguan Jantung, Eks Staf Nadiem Belum Ditahan karena di Luar Negeri

PPATK juga menemukan kalau pada tahun 2023, jumlah transaksi judi online mencapai angka Rp300 trilun. Sedangkan kuartal I tahun ini, jumlah transaksi judol sudah mencapai Rp600 triliun. Maka dari itu, Natsir menyebut kalau judol adalah masalah serius.

Judi online. (foto ilustrasi)

Photo :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Bocor, Begini Peran 4 Tersangka Korupsi Laptop Kemendikbudristek

"Sampai semester kuartal pertama 2024 sudah mencapai Rp600 triliun," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Surat Keputusan (Keppres) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online. Sebagaimana Keppres yang ditandatangani Jokowi pada 14 Juni 2024 itu, Satgas Pemberantasan Judi Online diketuai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).

"Untuk mendukung upaya percepatan pemberantasan perjudian daring secara terpadu dibentuk Satuan Tugas Pemberantasan Perjudian Daring, yang selanjutnya dalam Keputusan Presiden ini disebut Satgas," demikian seperti dikutip dari pasal 15, Sabtu, 15 Juni 2024. 

Mendikdasmen, Abdul Mu'ti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 30 April 2025

Mendikdasmen Ogah Komentari Kasus Korupsi Chromebook di Kemendikbudristek

Mendikdasmen Abdul Mu’ti ogah berkomentar soal kasus dugaan korupsi program Digitalisasi Pendidikan periode 2019-2022, khususnya pengadaaan laptop Chromebook.

img_title
VIVA.co.id
16 Juli 2025