Banjir Bandang Terjang Dua Desa di Parigi Moutong, Menurut BPBD Sulteng
- ANTARA
Palu - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang melanda dua desa di Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong.
Â
"Banjir bandang terjadi di Desa Sibalago dan Desa Sienjo di Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong pada Minggu (23 Juni 2024) dini hari sekitar pukul 04.38 WITA," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng Andy Sembiring di Kota Palu, Minggu.
Â
Ia menjelaskan peristiwa banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi sejak malam hari dan menyebabkan meluapnya Sungai Toribulu yang bertemu dengan air laut pasang sehingga menyebabkan terjadinya banjir bandang.
Banjir bandang. (Ilustrasi)
- VIVA.co.id/Adib Ahsani
Â
Menurut dia, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Parigi Moutong saat ini masih berkoordinasi dengan aparat desa setempat dan melakukan asesmen di lapangan.
Â
"Seorang warga meninggal dunia karena peristiwa ini atas nama Andi Nur Hayati (70) dan dua orang warga dinyatakan hilang," katanya.
Â
Sementara berdasarkan hasil asesmen sementara, sebanyak 29 unit rumah warga terendam banjir dan 30 kepala keluarga (KK) atau 90 jiwa terdampak di Desa Sienjo, di antaranya 12 bayi dan balita, dua orang penyandang disabilitas dan empat orang lansia.
Â
Di Desa Sibalago, sebanyak 90 KK terdampak dan satu unit jembatan penghubung Desa Sibalago dan Sienjo terputus sehingga menyebabkan warga Desa Sibalago terisolasi.
Ilustrasi banjir
- dok BNPB
Â
"Untuk kebutuhan mendesak saat ini yakni logistik, air bersih, perbaikan jembatan, normalisasi sungai dan juga alat berat," ujarnya.
Â
Ia mengatakan hingga saat ini hujan belum reda, namun warga mulai membersihkan rumah masing-masing dari material sisa banjir karena air mulai surut. Sementara warga Desa Sibalago masih terisolasi karena jembatan yang rusak belum diperbaiki. (ant)
Katulampa Siaga 1, BPBD Siagakan Personel Antisipasi Banjir di 5 Keluarahan Jaktim
Tinggi Muka Air (TMA) di Bendung Katulampa dan Depok kepada warga melalui camat dan lurah setempat agar masyarakat dapat bersiap menghadapi kemungkinan banjir.
