Profil Nyoman Nuarta, Seniman Perancang Istana Garuda IKN yang Pernah Buat Patung GWK Bali
- ANTARA FOTO/M Irfan Ilmie
Jakarta, VIVA – I Nyoman Nuarta adalah seorang pematung dan seniman asal Indonesia yang dikenal luas berkat karya-karyanya yang ikonik dan monumental. Salah satu karyanya yang saat ini banyak dibicarakan adalah Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN). Karya ini dirancang untuk menjadi kantor presiden di IKN, pusat pemerintahan baru Indonesia.
Nama Istana Garuda diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, 29 Juli 2024. Desain Istana Garuda ini merupakan hasil kreasi Nyoman Nuarta, yang menggambarkan burung Garuda dengan sayapnya yang terbentang lebar. Desain tersebut dianggap sebagai representasi "sesosok rumah" yang melambangkan burung Garuda, simbol persatuan dan kekuatan bangsa Indonesia.
Sebelum dikenal luas sebagai seniman perancang Istana Garuda di IKN, Nuarta lebih dulu dikenal sebagai pembuat Patung Garuda Wisnu Kencana di GWK Park, Bali, yang merupakan patung Hindu terbesar di dunia pada saat pembangunannya. Berikut profil lengkap I Nyoman Nuarta!
1. Profil Nyoman Nuarta
Desainer Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Nyoman Nuarta.
- ANTARA/Adimas Raditya
Nyoman Nuarta lahir pada 4 November 1951 di Tabanan, Bali. Ia merupakan lulusan dari Fakultas Seni Rupa, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1979 dengan gelar sarjana seni rupa.
Nuarta berasal dari keluarga yang besar dengan sembilan bersaudara. Ia dibesarkan oleh pamannya, Ketut Dharma Susila, yang merupakan seorang guru seni rupa. Anggota keluarganya yang lain yang juga bergelut dibidang seni yaitu putrinya sendiri, Tania, yang belajar di jurusan seni rupa di Melbourne, Australia.
2. Karya dan Penghargaan
Patung Garuda Wisnu Kencana
- VIVA.co.id/Adinda Permatasari
Sebelum merancang Istana Garuda, Nuarta sudah dikenal dengan karya monumental seperti Monumen Proklamasi Indonesia di Jakarta, Monumen Jalesveva Jayamahe di Surabaya, Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali, dan Patung Fatmawati Soekarno di Bengkulu.
Karya-karyanya yang luar biasa ini mengantarkan Nuarta meraih berbagai penghargaan, termasuk Lomba Patung Proklamator Republik Indonesia pada tahun 1979, Penghargaan Jasa Adiutama ITB pada tahun 2009, dan Padma Shri pada tahun 2018.
3. Organisasi
Sejak tahun 1976 Nuarta mempelopori Gerakan Seni Rupa Baru (GSRB) Indonesia. Gerakan ini menjadi fenomena gerakan estetika yang memiliki peran penting dalam sejarah seni rupa modern di Indonesia. Dengan mengembangkan model paradigma estetika yang baru, GSRB dianggap sebagai peletak dasar bagi seni rupa kontemporer Indonesia.